Analisis Efisiensi Puskesmas Di Kota Padang

Intan, Regina Putri (2019) Analisis Efisiensi Puskesmas Di Kota Padang. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
cover dan abstrak.pdf - Published Version

Download (332kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab 1)
Bab 1.pdf - Published Version

Download (311kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab 5)
Bab 5.pdf - Published Version

Download (174kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (384kB) | Preview
[img] Text (Skripsi Full Text)
tugas akhir utuh.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja. Sehingga pelayanan kesehatan diharapkan mempunyai mutu/kualitas yang baik. Namun seringkali keberadaan Puskesmas ini dihadapi oleh beberapa kendala seperti jumlah Puskesmas yang tidak sebanding dengan jumlah penduduk yang ada, minimnya SDM di Puskesmas, dan sebaran tenaga kesehatan yang tidak merata antar Puskesmas. Melihat semua keadaan itu, puskesmas memerlukan suatu pengukuran efisiensi yang nantinya bisa menunjukkan kinerja pelayanan kesehatan puskesmas tersebut apakah sudah berada pada kategori efisien atau inefisien. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Data Envelopment Analysis (DEA). Metode DEA dapat digunakan untuk mengukur sekaligus membandingkan produktivitas antara unit-unit yang dibandingkan. metode ini menggunakan variabel input yaitu dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), biaya operasional puskesmas, jumlah tenaga kesehatan medis, dan jumlah tenaga kesehatan lainnya, dan jumlah te,pat tidur. Variabel output yaitu jumlah kunjungan rawat jalan dan inap, jumlah KB aktif, jumlah imunisasi, jumlah peyanan ibu hamil, dan jumlah bayi ditimbang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan asumsi CRS (CCR) menunjukkan terdapat 4 Puskesmas dari sample yang telah memiliki nilai efisiensi 100%, yaitu Puskesmas Seberang Padang, Puskesmas Nanggalo, Puskesmas Pauh, dan Puskesmas Lubuk Buaya. Terdapat 3 puskesmas yang belum memiliki nilai efisiensi 100% yaitu Puskesmas Bungus, Puskesmas Padang Pasir, dan Puskesmas Air Dingin. Asumsi CRS merupakan kondisi skala pengembalian konstan yang setiap kenaikan input diikuti dengan kenaikan output secara proporsional. Sedangkan asumsi VRS (BCC) yaitu rasio antara penambahan input dan output tidak sama, asumsi ini menunjukkan Puskesmas Bungus, Puskesmas Seberang Padang, Puskesmas Nanggalo, Puskesmas Pauh, dan Puskesmas Lubuk Buaya telah efisien 100%. Efisiensi 100% yang dimaksud tidak otomatis sama dengan efisiensi yang dikenal dalam konsep teknik meskipun sama-sama memiliki konsep perbandingan antara output dan input. Angka persentase yang ditunjukkan tidak berarti secara mutlak. Nilai itu hanya menjukkan relatif terhadap DMU yang lain. Dengan demikian ketika suatu DMU berada dibawah 100% hal ini menunjukkan efisiensi dari DMU tersebut berada dibawah DMU yang lain Terdapat dua Puskesmas yang belum efisien yaitu Puskesmas Padang Pasir (89,50%) dan puskesmas Air Dingin (98,20%). Penyebab puskesmas inefisien yaitu rendahnya pencapaian output dan rendahnya realisasi dana kesehatan, penyebaran tenaga medis yang tidak meraata dan kurangnya sarana prasarana. Kata Kunci : Data Envelopment Analysis, CRS, VRS

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Wisnel, M.Sc
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Fakultas Teknik > Industri
Depositing User: S1 Teknik Industri
Date Deposited: 25 Oct 2019 15:46
Last Modified: 25 Oct 2019 15:46
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/52644

Actions (login required)

View Item View Item