Amalia, Nasar (2016) Hubungan Asam Askorbat dengan Systemic Inflammatory Response Syndrome dan luaran klinis pada Neonatus. Masters thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Abstrak)
ABSTRAK TESIS.pdf - Published Version Download (37kB) | Preview |
|
|
Text (Bab I)
BAB 1 TESIS.pdf - Published Version Download (518kB) | Preview |
|
|
Text (Kesimpulan dan Saran)
BAB_AKHIR.pdf - Published Version Download (110kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR_PUSTAKA.pdf - Published Version Download (336kB) | Preview |
|
Text (Tesis Fulltext)
TUGAS_AKHIR.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Latar belakang. Angka kejadian sepsis neonatus dinegara berkembang masih tinggi berkisar 10 sampai 12 per 1.000 kelahiran hidup. Sepsis diawali oleh Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS) yang dapat meningkatkan produksi Reactive Oxygen Species (ROS)/Reactive nitrogen species (RNS) sehingga terganggunya pertahanan antioksidan termasuk asam askorbat. Asam askorbat dapat memutus rantai reaksi ROS/RNS sehingga tidak terjadi stress oksidatif yang menyebabkan terjadinya gangguan endotel sehingga terjadi disfungsi mikrovaskuler sampai syok sepsis. Tujuan. Untuk mengetahui kadar asam askorbat plasma pada neonatus sehat dan neonatus dengan SIRS serta hubungan kadar asam askorbat dengan luaran klinis pada neonatus dengan SIRS. Metode. Penelitian cross sectional pada 19 neonatus sehat dan 19 neonatus dengan SIRS yang dirawat di RS. M. Djamil Padang dan dilakukan pemantauan sampai akhir perawatan. Pengambilan sampel secara consecutive. Pemeriksaan asam askorbat dilakukan dengan menggunakan Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA). Hasil. Kadar rerata asam askorbat pada neonatus dengan SIRS (3.04±0.76) lebih rendah dibandingkan dengan neonatus sehat (8.05±0.77) dan berbeda bermakna secara statistik (p=0.001). Kadar rerata asam askorbat dengan luaran syok (2.68±0.77) lebih rendah dibandingkan dengan tidak syok (3.44±0.57) dan berbeda bermakna secara statistik (p=0.025). Kadar rerata asam askorbat dengan pada neonatus yang meninggal (2.64±0.56) lebih rendah dibandingkan dengan neonatus yang hidup (3.48±0.74) dan tidak berbeda bermakna secara statistik (p=0.13). Kesimpulan. Terdapat hubungan yang berbeda bermakna antara kadar asam askorbat pada neonatus dengan SIRS dan luaran syok dan tidak berbeda bermakna antara neonatus yang meninggal dan hidup. Kata kunci : Asam askorbat, SIRS, neonatus.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RJ Pediatrics |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | s2 Program Pendidikan Dokter Spesialis |
Date Deposited: | 29 Apr 2016 02:58 |
Last Modified: | 29 Apr 2016 02:58 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/5252 |
Actions (login required)
View Item |