PENENTUAN FAKTOR INTESITAS TEGANGAN PADA RETAK DI PERMUKAAN FILLET POROS BERTINGKAT

ZULFADLI, SHALEH (2019) PENENTUAN FAKTOR INTESITAS TEGANGAN PADA RETAK DI PERMUKAAN FILLET POROS BERTINGKAT. Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstak)
Cover & abstrac.pdf - Published Version

Download (80kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version

Download (134kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB 5)
BAB 5.pdf - Published Version

Download (124kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
Daftar pustaka.pdf - Published Version

Download (176kB) | Preview
[img] Text (Skripsi full text)
SKRIPSI full.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Salah satu elemen mesin adalah poros bertingkat. Pada poros bertingkat terdapat fillet diantara diameter yang berbeda yang mengakibatkan daerah fillet adalah daerah kritis yang rawan terjadi retak. Retak dapat dicegah dengan mengkondisikan nilai faktor intesitas tegangan pada retak tersebut tidak melebihi Fracture Toughness (Kc). Faktor intesitas tegangan tergantung pada tipe bukaan retak yaitu opening mode, sliding mode, dan tearing mode yang didefinisikan berdasarkan arah pembebanannya. Penelitian ini menghitung nilai faktor intesitas tegangan di sekitar ujung retak pada fillet poros bertingkat yang mendapat beban tarik dan kombinasi tarik dan torsi menggunakan software abaqus untuk variasi panjang retak (c) dan kedalaman retak (a). Dari hasil simulasi didapatkan K1 pada pembebanan tarik dengan beban 1000 N untuk c = 2 mm, a = 4 mm adalah 4,27 Mpamm1/2 sedangkan untuk pembebanan 3000 N didapat K1 = 12,82 Mpamm1/2. Pada variasi ukuran retak, ukuran panjang 2 mm dan dalam 4 mm didapatkan K1 nya 4,27 Mpamm1/2 sedangkan untuk panjang 2 mm dan dalam 3 mm didapatkan K1 sebesar 3,924 Mpamm1/2. Pada pembebanan kombinasi tarik 1000 N dan torsi 1000 Nmm adalah K1 sebesar 4,247 Mpamm1/2, K2 sebesar 1,462 Mpamm1/2, dan K3 sebesar 0,532 Mpamm1/2. Sedangkan pada tarik 1000 N dan torsi 5000 Nmm adalah K1 sebesar 4,384 Mpamm1/2, K2 sebesar 5,666 Mpamm1/2, dan K3 sebesar 2,524 Mpamm1/2. Pada variasi ukuran radius fillet. fillet 3mm didapatkan K1 sebesar 3,75 Mpamm1/2 dan pada fillet 2 mm K1 sebesar 6,394 Mpamm1/2. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai K1 pada beban tarik dan kombinasi akan semakin besar seiring besarnya pembebanan. Untuk K2 akan semakin besar seiring besarnya pembebanan torsi. KI akan semakin besar seiring besarnya ukuran retak dan K semakin besar seiring kecilnya radius fillet. Untuk pembebanan yang sama, semakin besar rasio c/a maka nilai KI semakin tingg. Ini berarti retak memanjang lebih berisiko dibanding retak yang dalam.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: DEVI CHANDRA,ST, MT, Ph. D
Uncontrolled Keywords: Crack, failure, StressIntensityFactor, fracture toughness, Energi Release Rate..
Subjects: T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery
Divisions: Fakultas Teknik > Mesin
Depositing User: s1 teknik mesin
Date Deposited: 25 Oct 2019 09:59
Last Modified: 25 Oct 2019 09:59
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/52018

Actions (login required)

View Item View Item