Wenantha, Wezsya (2025) Gambaran Kadar Serum Uromodulin Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik di RSUP Dr. M. Djamil Padang. S1 thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Abstrak)
Abstrak.pdf - Published Version Download (436kB) |
|
|
Text (BAB I PENDAHULUAN)
BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (372kB) |
|
|
Text (BAB VI PENUTUP)
BAB VI PENUTUP.pdf - Published Version Download (226kB) |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (272kB) |
|
|
Text (skripsi fulltext)
Skripsi Full Text .pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
Penyakit Ginjal Kronik (PGK) merupakan kerusakan atau gangguan fungsi ginjal yang berlangsung ≥3 bulan dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG) <60L/menit/1,73 m2. Diagnosis saat ini umumnya berdasarkan estimasi LFG dari kreatinin dan sistatin C serta rasio albumin terhadap kreatinin urin (ACR), namun masih memiliki keterbatasan dalam deteksi dini dan menggambarkan kondisi ginjal secara menyeluruh, terutama pada tubulus ginjal. Oleh karena itu, biomarker baru seperti serum uromodulin (sUmod) dieksplorasi untuk mendeteksi PGK lebih cepat dan spesifik pada tubulus ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar sUmod pada pasien PGK di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif observasional dengan data penelitian Departemen Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang. Sampel berjumlah 46 data yang didapat menggunakan teknik total sampling. Data dianalisis secara univariat dan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dan rerata dengan penjelasan dalam bentuk narasi. Hasil penelitian menunjukkan rerata kadar sUmod terendah ditemukan pada stadium akhir yaitu sebesar 44,323 ± 18,547 ng/mL, pada laki-laki sebesar (54,782 ± 33,342 ng/mL), pada lanjut usia (50,752 ± 14,884 ng/mL), pada pasien dengan PGK dan diabetes melitus (31,148 ± 20,19 ng/mL), dengan IMT obesitas (44,021 ng/mL), dan pasien PGK dengan kreatinin serum sangat tinggi didapatkan sUmod lebih rendah (45,908 ± 16,836 ng/mL). Simpulan dari penelitian ini adalah ditemukan kadar sUmod menurun seiring dengan peningkatan stadium PGK. Penurunan kadar sUmod juga telah terdeteksi lebih awal meskipun kadar kreatinin masih dalam batas normal, sehingga berpotensi sebagai biomarker dini kerusakan ginjal.
| Item Type: | Thesis (S1) |
|---|---|
| Supervisors: | dr. Aswiyanti Asri, Msi, Med, Sp.PA, Subsp.O.G.P(K);Dr. dr. Harnavi Harun, Sp.PD-KGH, FINASIM |
| Uncontrolled Keywords: | Chronic Kidney Disease, Serum Uromodulin |
| Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
| Divisions: | Fakultas Kedokteran > S1 Kedokteran |
| Depositing User: | S1 Kedokteran Kedokteran |
| Date Deposited: | 18 Dec 2025 07:58 |
| Last Modified: | 18 Dec 2025 07:58 |
| URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/516038 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |

Altmetric
Altmetric