Rahmat, Agusman (2025) Hubungan Paparan Tungau Debu Rumah dengan Riwayat Rinitis Alergi pada Anak di Salah Satu Panti Asuhan Kecamatan Pauh Kota Padang. S1 thesis, Universitas Andalas.
|
Text (cover&abstrak)
Abstrak.pdf - Published Version Download (327kB) |
|
|
Text (bab 1)
Bab 1.pdf - Published Version Download (236kB) |
|
|
Text (bab V)
Bab 5.pdf - Published Version Download (187kB) |
|
|
Text (Daftar pustaka)
Daftar Pustaka..pdf - Published Version Download (183kB) |
|
|
Text (Skripsi full text)
Tugas Akhir full text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (6MB) |
Abstract
Rinitis alergi merupakan inflamasi yang terjadi pada mukosa hidung akibat reaksi hipersensitivitas tipe I, dengan tungau debu rumah (TDR) sebagai salah alergen inhalan penyebab rinitis alergi. Anak-anak yang tinggal di lingkungan padat, seperti panti asuhan, memiliki risiko paparan TDR yang lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara paparan tungau debu rumah dengan riwayat rinitis alergi pada anak di salah satu panti asuhan Kecamatan Pauh Kota Padang. Penelitian ini merupakan analitik observasional dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan di salah satu panti asuhan Kecamatan Pauh Kota Padang dan laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas pada bulan Maret-Agustus 2025. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Debu tempat tidur diambil menggunakan vacum cleaner dan wawancara dengan menggunakan kuesioner ISAAC. Untuk melihat hubungan antara dua varibel menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian ini didapatkan seluruh sampel debu (100%) positif dan identifikasi menunjukkan jenis TDR yang paling banyak ditemukan adalah Dermatophagoides sp (34%%), diikuti oleh Acarus sp (19,14%), Cheyletus sp (14,89%), Carpoglyphus sp (10,63%) Glycyphagus sp (8,51%), Thyrophagus sp (8,51%), dan Blomia tropicalis (4,25%). Sebagian besar kepadatan TDR rumah dalam kategori rendah dengan kepadatan rata-rata TDR adalah 72,85 tungau/gram debu. Prevalensi rinitis alergi pada anak di panti asuhan yaitu sebesar 18,75%, paling sering terjadi pada kelompok usia 13-18 tahun, dengan kasus terbanyak ditemukan pada perempuan. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kepadatan tungau debu rumah dengan riwayat rinitis alergi. Pada penelitian ini disimpulkan bahwa terdapat faktor lain seperti predisposisi genetik, kondisi lingkungan, dan status sensitisasi imun, kemungkinan berperan dalam timbulnya rinitis alergi.
| Item Type: | Thesis (S1) |
|---|---|
| Supervisors: | Dr. dr. Selfi Renita Rusjdi, M. Biomed |
| Uncontrolled Keywords: | rinitis alergi, tungau debu rumah, kepadatan, panti asuhan |
| Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RZ Other systems of medicine |
| Divisions: | Fakultas Kedokteran > S1 Kedokteran |
| Depositing User: | S1 Kedokteran Kedokteran |
| Date Deposited: | 15 Dec 2025 07:20 |
| Last Modified: | 15 Dec 2025 07:30 |
| URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/515989 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |

Altmetric
Altmetric