Salsabila, Salsabila (2025) Gambaran Luaran Klinis dan Beban Biaya Pada Pasien Pneumonia yang Terinfeksi Bakteri Multidrug Resistent di RSUP Dr. M. Djamil Padang. S1 thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
Abstrak.pdf - Published Version Download (401kB) |
|
|
Text (BAB 1 Pendahuluan)
BAB 1 Pendahuluan.pdf - Published Version Download (346kB) |
|
|
Text (BAB 6 Penutup)
BAB 6 Penutup.pdf - Published Version Download (328kB) |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (321kB) |
|
|
Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Pneumonia adalah salah satu penyebab kematian akibat infeksi, dengan lebih dari 2 juta kematian pada 2021. Di Indonesia, penggunaan antibiotik yang tidak rasional meningkatkan resistensi antimikroba, termasuk infeksi bakteri multidrug resistant (MDR), yang berdampak terhadap luaran klinis dan beban biaya. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan luaran klinis dan beban biaya pada pasien pneumonia terinfeksi bakteri MDR di RSUP dr. M. Djamil Padang. Penelitian bersifat deskriptif observasional dengan data sekunder dari rekam medis elektronik dan billing. Sampel berjumlah 96 orang melalui total sampling. Analisis dilakukan secara univariat dan farmakoekonomi menggunakan pendekatan cost minimization analysis (CMA) berdasarkan antibiotik empiris. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas pasien berusia ≥ 60 tahun (52,1%), laki- laki (64,6%), dengan pneumonia tipe community-acquired (76 %) serta memiliki komorbiditas (61,5%) terutama diabetes melitus (29,5%). Bakteri terbanyak Klebsiella pneumonia (58,3%). Rerata lama rawatan 13,57 hari, 60,8% dirawat intensif, dan 65,6% mengalami perbaikan. Biaya perawatan pada CAP Rp56.247.310,4 dan HAP Rp1.788.128.262 dengan total biaya Rp5.894.181.912,00. CMA menunjukkan biaya terendah pada kombinasi metronidazol-sefotaksim dan seftazidim tunggal untuk CAP, serta kombinasi meropenem-amikasin-metronidazol dan meropenem tunggal untuk HAP. Simpulan penelitian ini adalah pasien pneumonia yang terinfeksi bakteri MDR di RSUP dr. M. Djamil Padang cenderung menunjukkan luaran klinis yang baik. Antibiotik empiris yang lebih cost minimize adalah seftazidim tunggal untuk CAP dan kombinasi meropenem-amikasin-metronidazol pada HAP.
| Item Type: | Thesis (S1) |
|---|---|
| Supervisors: | Dr. dr. Gestina Aliska, Sp. FK; dr. Fenty Anggrainy, Sp.P(K)., FISR., FAPSR |
| Uncontrolled Keywords: | Pneumonia; Community-Acquired Pneumonia; Hospital-Acquired Pneumonia; Multidrug Resistant; Beban Biaya; Analisis Minimalisasi Biaya |
| Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
| Divisions: | Fakultas Kedokteran > S1 Kedokteran |
| Depositing User: | S1 Kedokteran Kedokteran |
| Date Deposited: | 11 Dec 2025 07:14 |
| Last Modified: | 11 Dec 2025 07:14 |
| URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/515905 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |

Altmetric
Altmetric