Perbedaan Pengaruh Guided Imagery Dan Terapi Musik Terhadap Tingkat Nyeri Anak Saat Tindakan Invasif di RSUP Dr. M. Djamil Padang

Wigi, Asma Dahlena (2014) Perbedaan Pengaruh Guided Imagery Dan Terapi Musik Terhadap Tingkat Nyeri Anak Saat Tindakan Invasif di RSUP Dr. M. Djamil Padang. S1 thesis, Universitas Andalas.

Text (Full Text) S1 Keperawatan 2014 Wigi Asma Dahlena 1010322019.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB)

Abstract

Tindakan invasif menimbulkan nyeri pada anak. Dibutuhkan penatalaksaan nyeri yang tepat agar tidak menimbulkan trauma pada anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengatahui perbedaan tingkat nyeri anak pada saat tindakan invasif dengan pemberian guided imagery dan terapi musik. Desain yang digunakan dalam penelitian ini quasi-experiment dengan menggunakan pendekatan the posttest only desain with non-equivalen group. Sampel dalam penelitian ini beijumlah 20 orang anak usia sekolah yang dilakukan tindakan invasif (pemasangan infus, pengambilan darah dan pemasangan pam). Teknik sampling yang digunakan adalah non-probability sampling dengan cara porpusive sampling. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Mann Whitney. Mean tingkat nyeri guided imagery 13,35 dan terapi musik 7,65 .Hasil uji statistik menunjukkan nilai p value 0,025 (p<0,05). Hasil dari penelitian ini menunjukan adanya perbedaan pengaruh tingkat nyeri responden yang diberikan guided imagery dengan terapi musik. Terapi musik lebih efektif untuk mengurangi nyeri pada saat tindakan invasif dibandingan dengan guided imagery. Saran peneliti, terapi musik dapat dijadikan terapi nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri saat tindakan invasif pada anak.

Actions (login required)

View Item