ANALISIS RISIKO KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA (KPBU) PEMBANGUNAN FLYOVER PANORAMA I (SITINJAU LAUIK I) DI PROVINSI SUMATERA BARAT

AMALIA, SINDY HARVI (2025) ANALISIS RISIKO KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA (KPBU) PEMBANGUNAN FLYOVER PANORAMA I (SITINJAU LAUIK I) DI PROVINSI SUMATERA BARAT. Profesi thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) 1. Cover dan Abstrak_Laporan Teknik_Sindy Harvi Amalia.pdf - Published Version Download (186kB)
	Text (BAB I) 2. BAB I_Laporan Teknik_Sindy Harvi Amalia.pdf - Published Version Download (245kB)
	Text (BAB V) 3. BAB V_Laporan Teknik_Sindy Harvi Amalia.pdf - Published Version Download (206kB)
	Text (Daftar Pustaka) 4. Daftar Pustaka_Laporan Teknik_Sindy Harvi Amalia.pdf - Published Version Download (133kB)
	Text (Full Text) 5. Full Text_Laporan Teknik_Sindy Harvi Amalia.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (952kB) | Request a copy

Abstract

Proyek pembangunan Flyover Sitinjau Lauik di Sumatera Barat merupakan salah satu proyek prioritas pemerintah yang dilaksanakan melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Proyek ini bertujuan meningkatkan konektivitas dan keselamatan transportasi pada jalur Padang–Solok yang memiliki kemiringan ekstrem serta rawan longsor. Namun, pada tahap persiapan dan konstruksi, proyek menghadapi sejumlah risiko yang dapat memengaruhi keberhasilannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi risiko utama proyek serta menyusun strategi mitigasi berdasarkan pendekatan manajemen risiko konstruksi. Metode yang digunakan adalah studi kasus, dengan memanfaatkan data primer dan sekunder, regulasi terkait KPBU, serta hasil kajian konsultan dan instansi pelaksana proyek. Hasil analisis menunjukkan sepuluh risiko dominan, yaitu kegagalan financial close, ketidakpemenuhan Indikator Kinerja Jalan (IKJ), keterlambatan persetujuan Rencana Teknis Terperinci (RTT), pembebasan lahan, keterlambatan konstruksi, ketidaksesuaian desain, curah hujan tinggi, potensi longsor, kegagalan mutu pekerjaan, dan perubahan regulasi. Melalui strategi mitigasi seperti credit checklist, financial structuring review, validasi desain berbasis BIM, penguatan drainase dan lereng, audit mutu, serta koordinasi intensif antar-stakeholder, tingkat risiko berhasil diturunkan dari kategori High menjadi Moderate–Low to Moderate. Kesimpulan menunjukkan bahwa proyek Flyover Sitinjau Lauik tetap feasible untuk dilaksanakan, dengan risiko yang dapat dikelola secara efektif melalui penerapan manajemen risiko yang konsisten, koordinasi lintas lembaga, dan penguatan sistem pengendalian proyek.

Actions (login required)

View Item