Pratama Gustia, Devi (2011) Persepsi Masyarakat Terhadap Khitan Perempuan (Studi Kasus Pada Masyarakat Nagari Pariangan, KecamatanPariangan, Kabupaten Tanah Datar). S1 thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Skripsi Full Text)
S1 ISIP 2011 Devi Gustia Pratama 06192001.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (5MB) |
Abstract
Penelitian ini dilakukan oleh Devi Gustia Pratama, No. BP 06192001 yang dibimbing oleh Prof. Dr. rer. Soz. Nursyirwan Effendi dan Lucky Zamzami, S.Sos, M.Soc, sc. Khitan merupakan praktek kuno yang dilakukan oleh berbagai kalangan masyarakat untuk alasan kepercayaan, adat-istiadat dan kesehatan. Aktifitas khitan hingga hari ini masih terus berlangsung. Khitan tidak hanya berlaku untuk anak laki-laki tetapi juga berlaku pada anak perempuan. Saat ini khitan perempuan menjadi perdebatan di kalangan medis dan masyarakat, terutama setelah beredarnya surat edaran nomor : HK.00.07.1.3.1047a tanggal 20 April 2006 tentang larangan medikalisasi sunat perempuan bagi petugas kesehatan. Meskipun larangan mengenai khitan perempuan sudah beredar, tetapi masyarakat Nagari Pariangan masih melakukannya, karena masyarakat merasa jika anaknya belum dikhitan maka belum bersih atau suci, sehingga timbul permasalahan mengenai pentingnya pelaksanaan khitan perempuan bagi masyarakat Nagari Pariangan dan bagaimana persepsi masyarakat mengenai kesalahpahaman khitan perempuan serta apa solusi yang dilakukan oleh masyarakat Nagari Pariangan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pentingnya khitan perempuan bagi masyarakat Nagari Pariangan dan untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat mengenai kesalahpahaman khitan perempuan serta solusi apa yang dilakukan oleh masyarakat Nagari Pariangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Langkah awal dalam teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan melakukan observasi (pengamatan) kemudian melakukan perkenalan dengan aparat nagari dan tokoh masyarakat. Setelah penulis mengetahui seluk-beluk nagari baru melakukan wawancara dengan informan. Hasil penelitian menyatakan bahwa masyarakat Nagari Pariangan merasa khitan perempuan menjadi suatu hal yang sangat penting untuk tetap dilaksanakan, karena khitan memiliki makna dan bermanfaat untuk tumbuh kembang si anak. Dengan dikhitan kotoran yang ada dalam tubuh si anak akan terangkat karena khitan mengandung nilai pensucian diri perempuan tersebut. Maka solusi dari masalah tersebut adalah mengadakan pertemuan antara tokoh masyarakat, tim medis dan masyarakat biasa mengenai larangan khitan perempuan dan merekonstruksikan proses khitan perempuan yang dilakukan dengan pembersihan klitoris.
| Item Type: | Thesis (S1) |
|---|---|
| Supervisors: | Porf.DR.rer.SOZ. Nursyirman Effendi ; Lucky Zamzami, S.Sos,M,Soc,sc |
| Uncontrolled Keywords: | Pariangan, khitan perempuan, persepsi masyarakat, solusi |
| Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Antropologi Sosial |
| Depositing User: | Naura Salsabila Afrizal |
| Date Deposited: | 02 Dec 2025 07:08 |
| Last Modified: | 02 Dec 2025 07:08 |
| URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/515791 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |

Altmetric
Altmetric