Bentuk Pembelaan Tahanan Korupsi Kasus Di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Padang

Nababan, Yulianita (2012) Bentuk Pembelaan Tahanan Korupsi Kasus Di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Padang. S1 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Skripsi Full Text)
S1 Fisip 2012 Yulianita Nababan 0810812030.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (6MB)

Abstract

YULIANITA NABABAN, 0810812030. Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas. Judul Skripsi: BENTUK PEMBELAAN PARA TAHANAN KORUPSI DI SUMATERA BARAT Kasus Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Padang. Pembimbing I Prof.Dr.Bustanuddin Agus, MA dan Pembimbing II Dra. Dwiyanti Hanandini, M.Si. Setiap manusia cenderung ingin tampil tidak bersalah dihadapan orang lain. Rasa ingin tampil tidak bersalah itu dilakukan untuk berbagai alasan antara lain untuk menjaga nama baik dan terbebas dari dakwaan walaupun dalam kenyataannya terkadang orang tersebut bersalah atau terbukti melakukan kesalahan atas perbuatannya. Contohnya adalah tindak pidanan korupsi. Korupsi merupakan benalu sosial yang merusak sendi sendi struktur pemerintahan, dan menjadi hambatan paling utama bagi pembangunan. Ada orang mengatakan, korupsi merupakan seni hidup dan menjadi salah satu aspek kebudayaan kita. Orang yang melakukan tindak pidana korupsi tidak merasa bersalah dengan apa dakwaan yang dituduhkan kepadanya. Rasa tidak merasa bersalah itu kemudian di jelaskan dengan berbagai alasan-alasan yang dapat dijadikan bentuk pembelaan dirinya. Pembelaan diri seorang tersangka korupsi yang adalah kepala daerah akan berbeda dengan pembelaan seorang Pegawai Negeri Sipil atau seorang Kontraktor. Pembelaan-pembelaan diri tersebut dapat berupa pembelaan secara sosial dan pembelaan secara hukum. Penelitian ini menggunakan teori Definisi Sosial yang disampaikan oleh Weber. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Informan dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling dan dalam pengumpulan data digunakan teknik wawancara mendalam. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa pembelaan diri tahanan korupsi yang ada di Sumatera Barat beragam. Informan yang diwawancarai adalah Mantan Kepala Daerah, Aparat Penegak Hukum, Pegawai Negeri Sipil, Kontraktor atau Swasta dan seorang Advokat atau Pengacara Tindak Pidana Korupsi. Berbagai pembelaan diri diunakapkan dan dilakukan oleh semua tahananan korupsi yang ada di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A padang. Semua Tahanan mengungkapkan pembelaan dirinya dan mengaku tidak bersalah atas perbuatan yang dilakukannya. Pembelaan diri yang diungkapkan oleh tahanan dibagi atas dua yaitu pembelaan secara sosial dan pembelaan secara hukum. Pembelaan secara sosial berupa adanya permainan politik sehingga tahanan merasa telah menjadi korban yang dipolitisir melakukan tindak pidana korupsi. Tahanan mengungkapkan pembelaan bahwa kasus yang menimpannya adalah hanya kesalahan administrasi saja. Tahanan mengungkapkan pembelaan bahwa dirinya hanya melakukan wewenangnya dan diketahui oleh orang lain. Tahanan mengungkapkan bahwa yang dilakukannya adalah benar secara prosedural tetapi secara hukum dipermasalahkan. Tahanan tidak bersalah tetapi dipermasalahkan dan tidak memiliki niat untuk korupsi. Pembelaan diri yang dilakukan oleh tahanan korupsi secara hukum adalah berupa banding dan kasasi untuk pembuktiaan bahwa ia tidak bersalah.

Item Type: Thesis (S1)
Supervisors: Prof. Dr.Bustanuddin Agus, MA ; Dra Dwiyanti Hanandini, M.Si
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Sosiologi
Depositing User: Naura Salsabila Afrizal
Date Deposited: 02 Dec 2025 02:17
Last Modified: 02 Dec 2025 02:17
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/515782

Actions (login required)

View Item View Item