Dewita, Salma (2014) THE FLOUTING OF CONVERSATIONAL MAXIMS IN "WHAT A GIRL WANTS" MOVIE. S2 thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Skripsi Full Text)
S2 Pascasarjana Sastra Inggris 2014 Salma Dewita 081073010.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Dalam skripsi ini, penulis membahas pelanggaran maksim percakapan (flouting of conversational maxims) yang terdapat dalam film What A Girl Wants. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipe-tipe maksim percakapan yang dilanggar oleh pemain-pemain utama serta faktor-faktor yang mempengaruhi mereka melakukan pelanggaran tersebut. Dalam penelitian ini digunakan teori Grice (1975) untuk menganalisis tipe maksim percakapan yang dilanggar dan teori konteks SPEAKING (Hymes: 1972) untuk menggambarkan konteks yang merupakan faktor munculnya pelanggaran maksim. Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap, di mana penulis tidak ikut serta dalam percakapan. Selain itu, penulis juga menggunakan teknik catat untuk mencatat data yang dibutuhkan dalam percakapan. Data dianalisis dengan menggunakan metode padan pragmatik dan referensial (Sudaryanto: 1993). Analisis data dilakukan dengan cara menitikberatkan analisis konteks dalam setiap ujaran percakapan. Selanjutnya, hasil analisis disajikan dengan metode formal dan informal. Dari 12 data yang dianalisis, ditemukan empat tipe maksim percakapan yang dilanggar oleh pemain-pemain utama dalam film ini, yaitu maksim kuantitas (22,22%), maksim kualitas (16,16%), maksim relevansi (55,55%) dan maksim cara (11,11%). Maksim relevansi merupakan maksim yang paling dominan yang dilanggar oleh pemain-pemain utama dalam film ini. Selain itu, penulis juga menemukan empat faktor yang mempengaruhi pemain-permain utama melanggar maksim yaitu: faktor tempat atau waktu (33,33%), faktor penutur dan mitra tutur (22,22%), faktor maksud atau tujuan (38,88%), dan faktor norma (5,55%). Faktor tempat atau waktu merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi pemain-pemain utama untuk melanggar maksim tersebut. Dari hasil analisis penelitian ini, penulis dapat menyimpulkan meskipun para pemain melanggar semua maksim percakapan, namun percakapan dapat berjalan dengan baik dan lancar karena adanya konteks percakapan.
| Item Type: | Thesis (S2) |
|---|---|
| Supervisors: | Dra.Ramadhani Gaffar, M.Hum ; Novalinda, S.S, M.Hum |
| Uncontrolled Keywords: | Prinsip kerjasama. maksim percakapan. pelanggaran maksim |
| Subjects: | P Language and Literature > PE English |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > S1 Sastra Inggris |
| Depositing User: | Pustakawan Marne Dardanellen |
| Date Deposited: | 13 Nov 2025 03:15 |
| Last Modified: | 13 Nov 2025 03:15 |
| URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/515637 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |

["Plugin/Screen/EPrint/Box/Plumx:title" not defined]
["Plugin/Screen/EPrint/Box/Plumx:title" not defined]