Rani, Mira Sinta (2025) Keanekaragaman Paku Epifit pada Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di BRMP Sumatera Barat. S1 thesis, Universitas Andalas.
|
Text (COVER & ABSTRAK)
COVER DAN ABSTRAK .pdf - Published Version Download (172kB) |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version Download (185kB) |
|
|
Text (BAB V)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.pdf - Published Version Download (148kB) |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (198kB) |
|
|
Text (SKRIPSI FULL TEXT)
SKRIPSI FULL TEXTT.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Perluasan lahan kelapa sawit tidak sejalan dengan peningkatan produksi sawit, penurunan produksi kelapa sawit tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya yaitu keberadan gulma baik yang tumbuh di tanah maupun yang menempel pada permukaan batang kelapa sawit, seperti tumbuhan paku epifit. Kebaradan paku epifit dalam jumlah banyak dapat meningkatkan kelembapan mikrklimat pada batang kelapa sawit yang memicu pertumbahn jamur Ganoderma sp. serta membantu jalur tikus menyerang buah kelap sawit dan menganngu proses pemanenan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis dan menganalisis keanekaragaman paku epifit pada batang kelapa sawit di Balai Riset dan Monitoring Perkebunan (BRMP) Gunung Medan, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. Penelitian dilaksanakan dengan metode survei menggunakan teknik purposive sampling pada 58 pohon kelapa sawit berumur 9 tahun. Data yang dikumpulkan meliputi jumlah individu tiap spesies dan kondisi faktor lingkungan (suhu, kelembapan, dan intensitas cahaya). Analisis keanekaragaman dilakukan menggunakan indeks Shannon–Wiener (H′), sedangkan dominansi dihitung berdasarkan nilai INP (Indeks Nilai Penting). Hasil identifikasi menunjukkan terdapat 17 spesies paku epifit yang tergolong ke dalam 9 famili, yaitu Polypodiaceae, Davalliaceae, Aspleniaceae, Thelypteridaceae, Vittariaceae, Blechnaceae, Dryopteridaceae, Pteridaceae, dan Nephrolepidaceae. Nilai indeks keanekaragaman Shannon–Wiener sebesar 1,71 mengindikasikan tingkat keanekaragaman sedang dengan dominansi tinggi pada Nephrolepis bisserata (INP 63,78). Faktor lingkungan menunjukkan suhu rata-rata 29,1°C, kelembapan 72%, dan intensitas cahaya 1.980 lux, yang mendukung pertumbuhan sebagian besar spesies epifit tropis. Hasil korelasi menunjukkan bahwa kelembapan berpengaruh positif terhadap kelimpahan dan keanekaragaman paku epifit. Secara ekologis, keberadaan paku epifit berkontribusi dalam menjaga kelembapan batang dan kestabilan mikrohabitat, namun kepadatan yang berlebihan dapat meningkatkan risiko pertumbuhan jamur patogen dan aktivitas hama tikus. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan vegetasi epifit secara selektif agar keseimbangan antara konservasi dan kesehatan tanaman kelapa sawit tetap terjaga.
| Item Type: | Thesis (S1) |
|---|---|
| Supervisors: | Dr. Sri Heriza, S.P., M.Sc; Dede Suhendra, S.P., M.P |
| Uncontrolled Keywords: | Paku epifit; keanekaragaman; Nephrolepis bisserata; kriteria sedang;BRMP |
| Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > S1 Agroekoteknologi |
| Depositing User: | S1 Agroekoteknologi Agroekoteknologi |
| Date Deposited: | 07 Nov 2025 07:47 |
| Last Modified: | 07 Nov 2025 07:47 |
| URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/515438 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |

["Plugin/Screen/EPrint/Box/Plumx:title" not defined]
["Plugin/Screen/EPrint/Box/Plumx:title" not defined]