Hubungan Spiritual Well-Being dengan Self-Acceptance Pasien Hemodialisa di Sumatra Barat

Maru'ao, Estuary Perjuangan Try Putra (2025) Hubungan Spiritual Well-Being dengan Self-Acceptance Pasien Hemodialisa di Sumatra Barat. S1 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (312kB)
	Text (Bab 1 (Pendahuluan)) Bab 1 (Pendahuluan).pdf - Published Version Download (395kB)
	Text (Bab Akhir (kesimpulan)) Bab akhir (kesimpulan).pdf - Published Version Download (257kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (378kB)
	Text (Tugas Akhir Full Text) Skripsi _2111311048_Estuary Perjuangan Try Putra Maru'ao.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Hemodialisa merupakan terapi pengganti ginjal yang harus dijalani seumur hidup oleh pasien dengan penyakit ginjal kronis stadium akhir. Proses terapi yang panjang sering menimbulkan tekanan fisik dan psikologis, sehingga pasien membutuhkan kemampuan spiritual dan penerimaan diri yang baik untuk beradaptasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara spiritual well-being dengan self-acceptance pada pasien hemodialisa di Sumatra Barat. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel berjumlah 81 pasien dan dipilih secara accidental sampling. Instrument yang digunakan adalah kuesioner Spiritual Well-Being Scale (SWBS) untuk mengukur spiritual well-being dan Acceptance of Illness Scale (AIS) untuk mengukur self-acceptance. Hasil analisis bivariat menggunakan uji Spearman menunjukkan adanya hubungan signifikan antara spiritual well-being dengan self-acceptance (p=0,001) dengan korelasi positif sedang (r=0,522). Hasil ini menjukkan bahwa semakin tinggi spiritual well-being seorang pasien maka semakin baik pula self-acceptance pasien tersebut. Tingkat spiritual well-being yang tinggi berhubungan positif dengan self-acceptance pasien hemodialisa. Oleh karena itu, pasien diharapkan mampu meningkatkan spiritual well-being melalui kagiatan ibadah, doa dan menemukan makna baru dalam kehidupan sehari-hari., serta penguatan dukungan sosial, sehingga dapat membantu dalam proses penerimaan diri dan meningkatkan kualitas hidup secara menyeluruh.

Actions (login required)

View Item