Diplomasi Publik Amerika Serikat di Indonesia melalui Voice of Istiqlal

Linto, Randra Maulidan (2025) Diplomasi Publik Amerika Serikat di Indonesia melalui Voice of Istiqlal. S1 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan abstrak) Abstrak_Randra Maulidan Linto.pdf - Published Version Download (426kB)
	Text (BAB 1) BAB 1_Randra Maulidan Linto.pdf - Published Version Download (475kB)
	Text (BAB V) BAB 5_Randra Maulidan Linto.pdf - Published Version Download (355kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka_Randra Maulidan Linto.pdf - Published Version Download (366kB)
	Text (Full Draft) Full Draft_Randra Maulidan Linto.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Diplomasi publik bagi Amerika Serikat menjadi salah satu instrumen penting dalam kebijakan luar negerinya. hal ini dikarenakan melalui diplomasi publik dapat membangun citra baik dan memengaruhi opini publik luar negeri. Bagi Amerika Serikat, Indonesia menjadi pihak strategis untuk dilaksanakannya diplomasi publik dikarenakan Indonesia sebagai negara yang mayoritas muslim. Diplomasi publik yang dilakukan dengan Indonesia dapat mengubah citra Amerika Serikat yang dicap anti Islam karna pengaruh Indonesia yang sangat besar sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam . Penelitian ini berfokus kepada bagaimana Amerika Serikat melaksanakan diplomasi publik di Indonesia melalui program Voice of Istiqlal (VOIST). Penelitian ini menggunakan teori diplomasi publik Nicholas J. Cull sebagai kerangka berpikir dalam memahami diplomasi publik Amerika Serikat di Indonesia. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Lima aspek yang digunakan tersebut yaitu: listening, advocacy, cultural diplomacy, exchange diplomacy, dan international broadcasting. Pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara, pengumpulan literatur dan media sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Amerika Serikat melakukan kegiatan diplomasi publiknya dengan diawali aktivitas listening dalam menjaring kebutuhan masyarakat. Kebutuhan yang ada tersebut dijawab melalui program-program yang dilaksanakan oleh Voice of Istiqlal. Program VOIST meng-advocacy nilai-nilai yang ingin disampaikan oleh Amerika Serikat dan memberikan pemahaman bahwa Amerika Serikat bukanlah negara yang anti Islam. Sementara itu, cultural diplomacy dilakukan melalui pemberian pelatihan bahasa. Exchange diplomacy diwujudkan melalui sharing pengalaman dan International Broadcasting dilakukan dengan menggerakkan media sosial.

Actions (login required)

View Item