Halim, Muhammad Fauzie (2025) Analisis Perancangan Strategi Pembiayaan Pada Industri Perumahan Mengatasi Bcklog Bagi Masyarakat Berpenghasilan rendah. S1 thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (354kB) |
|
|
Text (Bab 1)
Bab 1.pdf - Published Version Download (605kB) |
|
|
Text (Bab Akhir)
Bab Akhir.pdf - Published Version Download (258kB) |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (236kB) |
|
|
Text (Tugas Akhir Full Text)
Tugas Akhir Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (7MB) | Request a copy |
Abstract
Indonesia menghadapi tantangan serius dalam memenuhi kebutuhan perumahan seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk dan urbanisasi. Pada tahun 2023, backlog perumahan mencapai 12,7 juta unit, mencerminkan kesenjangan signifikan antara permintaan dan ketersediaan hunian. Meskipun pemerintah telah meluncurkan Program Satu Juta Rumah serta menyediakan fasilitas pembiayaan seperti Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), dampaknya terhadap pengurangan backlog masih belum optimal. Beberapa faktor penghambat utama mencakup keterbatasan anggaran, akses pembiayaan yang rendah bagi kelas menengah, serta tingginya harga properti di kawasan perkotaan. Menanggapi hal tersebut, pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Bapak Prabowo Subianto berkomitmen meluncurkan Program Tiga Juta Rumah, yang mencakup pembangunan hunian di kawasan perkotaan, pedesaan, dan pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi pembiayaan yang paling efektif dalam mengatasi backlog perumahan di Indonesia. Metode yang digunakan adalah Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan bobot prioritas dari berbagai penyebab dan alternatif solusi. Hasil analisis menunjukkan bahwa keterbatasan pembangunan merupakan penyebab utama backlog dengan bobot 0,551 (55,1%), diikuti oleh ketimpangan ekonomi (0,265), rendahnya pendapatan masyarakat (0,107), dan tingginya suku bunga (0,074). Sementara itu, dari sisi alternatif solusi, peningkatan porsi dana FLPP menjadi prioritas utama dengan bobot 0,2977 (29,7%). Alternatif lainnya meliputi perluasan akses kredit bagi MBR (13,1%), kredit konstruksi berbunga ringan (11,8%), KPR mikro dengan tenor lebih dari 20 tahun (8,2%), pembebasan PPN dan BPHTB (5,9%), subsidi selisih bunga bagi masyarakat sedikit di atas MBR (5,6%), ketersediaan lahan (5,4%), skema KPBU (4,3%), dan penurunan suku bunga di daerah 3T sebagai prioritas terakhir (0,6%). Temuan ini memberikan arahan strategis bagi pemerintah dan pemangku kepentingan untuk merancang kebijakan pembiayaan perumahan yang lebih terarah, efektif, dan inklusif dalam rangka menurunkan angka backlog menuju visi Indonesia Emas 2045.
| Item Type: | Thesis (S1) |
|---|---|
| Supervisors: | Ir. Insannul Kamil, M. Eng., Ph. D, IPU,ASEAN Eng. |
| Uncontrolled Keywords: | Backlog Perumahan; FLPP; Analytical Hierarchy Process (AHP); Strategi Pembiayaan; Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) |
| Subjects: | T Technology > TX Home economics |
| Divisions: | Fakultas Teknik > S1 Teknik Industri |
| Depositing User: | S1 Teknik Industri |
| Date Deposited: | 06 Nov 2025 09:31 |
| Last Modified: | 06 Nov 2025 09:31 |
| URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/515222 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |

Altmetric
Altmetric