GAMBARAN PERMASALAHAN PENYESUAIAN PERKAWINAN MAHASISWI SI TINGKAT AKHIR PADA PERIODE AWAL PERKAWINAN DI KOTA PADANG

Wirsonila, Inke Almanda (2014) GAMBARAN PERMASALAHAN PENYESUAIAN PERKAWINAN MAHASISWI SI TINGKAT AKHIR PADA PERIODE AWAL PERKAWINAN DI KOTA PADANG. S1 thesis, Universitas Andalas.

Text (Fulltext) S1 Kedokteran 2014 Inke Almanda Wirsonila Putri 0910352053.pdf Restricted to Repository staff only Download (6MB)

Abstract

Pada saat sekarang ini sudah banyak ditemukan mahasiswi yang menikah dan masih aktif kuliah. Pernikahan yang dijalankan mahasiswi menyebabkan munculnya dua peran dan tanggung jawab yang harus mereka jalankan, yaitu sebagai istri dengan tugas rumah tangganya dan sebagai mahasiswi dengan tugas kuliahnya. Di awal perkawinan, setiap pasangan suami istri akan mengalami proses penyesuaian yang dirasa sulit oleh mahasiswi S1. Beberapa perubahan yang terjadi pada masa penyesuaian dalam perkawinan menyebabkan situasi diwarnai oleh respon-respon yang tidak dapat diprediksi sebelumnya sehingga perubahan tersebut meningkatkan kadar ketidakcocokan. Ketidakcocokan pada pasangan suami istri menjadi indikasi bahwa ada persoalan dalam penyesuaian perkawinan. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan permasalahan penyesuaian perkawinan pada mahasiswi SI tingkat akhir di periode awal perkawinan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan dasar teori penyesuaian perkawinan dari Hurlock (2002), yaitu penyesuaian dengan pasangan, penyesuaian seksual, penyesuaian keuangan, dan penyesuaian dengan keluarga pasangan. Pengambilan data menggunakan metode wawancara dan observasi. Teknik pengambilan responden menggunakan theory based/ operational construct sampling. Responden penelitian ini adalah tiga orang mahasiswi S1 tingkat akhir dengan usia pernikahan dibawah lima tahun. Hasil penelitian menunjukkan ketiga responden memiliki masalah dengan peran dan tanggung jawabnya sebagai istri dan sebagai mahasiswi. Ketiga responden memiliki permasalahan penyesuaian perkawinan yang bervariasi. Responden I memiliki permasalahan penyesuaian perkawinan yang dominan dengan keuangan. Responden III memiliki permasalahan penyesuaian yang dominan dengan pasangan. Sementara responden II mengalami permasalahan penyesuaian perkawinan dengan pasangan, seksual, keuangan, dan keluarga pasangan, yang menyebabkan responden II memutuskan untuk melakukan perceraian.

Actions (login required)

View Item