Maharani, Okta Fainel (2025) PENYEBAB KERAPATAN ADAT NAGARI TABEK PATAH TIDAK MENYETUJUI SERTIFIKASI TANAH PUSAKA TINGGI. S1 thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
abstrak.pdf - Published Version Download (356kB) |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version Download (566kB) |
|
|
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version Download (281kB) |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (325kB) |
|
|
Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Pemerintah Indonesia dalam Undang-Undang Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960 melaksanakan pendaftaran dan sertifikasi tanah untuk menjamin kepastian hukum bagi pemilik tanah. Pemerintah menerapkan program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) untuk mempercepat proses tersebut. Namun, implementasi PTSL terhadap tanah pusaka tinggi di Sumatera Barat menghadapi kendala, salah satunya adalah penolakan pimpinan adat untuk mensertifikatkan tanah pusaka tinggi seperti yang terjadi di Nagari Tabek Patah. Kerapatan Adat Nagari Tabek Patah tidak menyetujui permintaan BPN Tanah Datar untuk pendaftaran tanah pusaka tinggi di Nagari Tabek Patah. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan proses pengambilan keputusan KAN Tabek Patah serta motif yang mendasari keputusan tidak menyetujui sertifikasi tanah pusaka tinggi. Teori yang digunakan dalam penelitian adalah fenomenologi Alfred Schutz, khususnya konsep because motive (motif sebab) dan in order to motive (motif tujuan). Metode penelitian yang dipakai adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan pengumpulan dokumen. Informan dipilih secara purposive sesuai relevansi peran mereka dalam isu penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, proses penetapan ketidaksetujuan KAN Tabek Patah terhadap sertifikasi tanah pusaka tinggi melalui rapat resmi KAN yang dihadiri oleh sebagian besar anggota KAN dari unsur ninik mamak. Setelah rapat, pengurus KAN menetapkan kesepakatan ninik mamak dan menyampaikannya kepada BPN dan warga nagari. Penyebab KAN tidak menyetujui terbagi dua yaitu because motive dan in order to motive. Because motive meliputi pengalaman masa lalu bahwa tanah bersertifikat sering dijual, proses pensertifikatan tanah komunal itu rumit karena dari pengalaman mereka membuat persetujuan atas tanah pusaka tinggi membutuhkan kesepakatan dari seluruh anggota kaum dan sertifikasi tanah pusaka tinggi membuat hilangnya wewenang ninik mamak dalam urusan tanah. In order to motive-nya adalah KAN tidak menyetujui pensertifikatan tanah pusaka tinggi untuk menjaga keberlanjutan hukum adat dan peranan ninik mamak dalam nagari.
| Item Type: | Thesis (S1) |
|---|---|
| Supervisors: | Prof. Afrizal, MA |
| Uncontrolled Keywords: | Fenomenologi Alfred Schutz, Kerapatan Adat Nagari, PTSL, Sertipikat, Tanah Pusaka Tinggi |
| Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Sosiologi |
| Depositing User: | S1 Sosiologi Sosiologi |
| Date Deposited: | 06 Nov 2025 08:32 |
| Last Modified: | 06 Nov 2025 08:32 |
| URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/515159 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |

["Plugin/Screen/EPrint/Box/Plumx:title" not defined]
["Plugin/Screen/EPrint/Box/Plumx:title" not defined]