Murni, Ruspa (2010) PIDANA PENJARA YANG MELEBIHI PUTUSAN HAKIM DALAM KASUS TINDAK PIDANA PENCURIAN OLEH ANAK DI BAWAH UMUR (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Kelas 1A Padang). S1 thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Skripsi Full Text)
OK S1 Hukum 2010 Ruspa Murni 05140190.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Pelanggaran tertiadap Hak Asasi Manusia mempakan suatu penyimpangan terhadap hak seseorang. Dalam hal ini teikmt adanya suatu kasus dengan Putusan Nomor 66/Pid.B/2006/PN-PDG, dimana terpidana merupakan anak di bawah umur yang terbukti melakukan tindak pidana pencurian. Namun dalam pelaksanaan hukuman yang dijalankan oleh terpidana anak tersebut, pidananya melebihi putusan hakim yang telah diputus di sidang pengadilan. Dalam kasus ini telah terjadinya pelanggaran Hak Asasi Manusia apalagi terpidana adalah anak di bawah umur. Seharusnya terpidana telah dapat menghirup udara bebas dan dapat menjalankan aktifitasnya di luar penjara. Namun oleh pihak berwenang atau petugas lalai dalam menjalankan tugasnya, sehingga terpidana masih mendekam di dalam penjara. Padahal dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Pasal 16 ayat (I) telah diatur bahwa:"Setiap anak berhak memperoleh perlindungan dan sasaran penganiayaan atau penjatuhan hukuman yang tidak manusiawi". Berdasarkan kasus tersebut pihak keluarga berhak untuk menuntut ganti rugi atas penjalanan pidana yang lebih lama daripada pidana yang dijatuhkan. Dari latar belakang permasalahan diatas timbul permasalahan yang diteliti yaitu bagaimanakah proses pembebasan narapidana anak di bawah umur yang melebihi masa pidananya di Lembaga Pemasyarakatan, apakah sebab-sebab terjadinya penjalanan pidana penjara yang melebihi putusan hakim dan apakah upaya hukim yang dapat dilakukan terhadap terpidana anak di bawah umur akibat kelebihan menjalani masa pidana. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan masalah secara yuridis sosiologis yaitu pendekatan masalah dengan melihat peraturan dan teori yang kemudian menghubungkannya dengan kenyataan atau fakta yang terjadi di lapangan. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa proses pembebasan narapidana anak di bawah umur yang melebihi masa pidananya di Lembaga Pemasyarakatan adalah apabila telah selesai menjalani masa pidananya, maka narapidana telah dapat dibebaskan yaitu dengan adanya Surat Pembebasan Narapidana, sedangkan pembebasan narapidana yang pidananya melebihi putusan hakim pembebasannya adalah bebas demi hukum. Sebab-sebab terjadinya penjalanan pidana penjara yang melebihi putusan hakim adalah adanya kelalaian dari pihak yang berwenang atau pihak yang bertanggungjawab atas hal tersebut. Upaya hukum yang dapat dilakukan terhadap terpidana anak di bawah umur akibat kelebihan menjalani masa pidananya yaitu semacam tuntutan ganti rugi, yang diajukan melalui gugatan perdata.
| Item Type: | Thesis (S1) |
|---|---|
| Supervisors: | Apriwal Gusti, SH.; Siska Elvandari,SH., MH. |
| Subjects: | K Law > K Law (General) |
| Divisions: | Fakultas Hukum > S1 Hukum |
| Depositing User: | Mrs Vivi Irawati |
| Date Deposited: | 06 Nov 2025 03:14 |
| Last Modified: | 06 Nov 2025 03:14 |
| URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/515020 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |

["Plugin/Screen/EPrint/Box/Plumx:title" not defined]
["Plugin/Screen/EPrint/Box/Plumx:title" not defined]