Hanifa, Ikhwati (2019) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN STUNTING PADA BALITA UMUR 24-59 BULAN DI KELURAHAN KUBU DALAM PARAK KARAKAH WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDALAS TAHUN 2019. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
1. Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (296kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I Pendahuluan)
2. BAB I Pendahuluan.pdf - Published Version Download (308kB) | Preview |
|
|
Text (BAB VII Penutup)
3. BAB VII Penutup.pdf - Published Version Download (175kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
4. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (419kB) | Preview |
|
Text (Skripsi Full)
skripsi full.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Stunting merupakan gangguan gizi kronis pada masa pertumbuhan dan perkembangan sejak awal kehidupan yang mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak dimana tinggi badan anak lebih pendek dari standar usianya. Di Indonesia, prevelensi stunting dari tahun ke tahun cenderung statis dan untuk di Sumatera Barat, prevalensi stunting pada tahun 2017 yaitu 30,6%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita di kelurahan Kubu Dalam Parak Karakah wilayah Kerja Pusksmas Andalas. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional study. Jumlah sampel yaitu 230 orang balita dengan ibu sebagai responden, diambil dengan cara purposive sampling yang dilakukan mulai dari April-Agustus 2019. Analisis bivariat menggunakan uji chi-square dan multivariat menggunakan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 25,2% balita stunting, BBLR 20,4%, tidak ASI Eksklusif 44,3%, pengetahuan baik 77,4%, sikap negatif 32,2%, status ekonomi rendah 48,7%. Hasil uji chi-square menunjukan bahwa berat badan lahir (p=0,00), status ASI eksklusif (p=0,026), status ekonomi keluarga (p=0,008), pengetahuan (p=0,00) dan sikap ibu tentang gizi (p=0,039) merupakan faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. Hasil uji multivariat menunjukkan bahwa berat badan lahir merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi kejadian stunting pada balita. Penelitian ini menyarankan pemerintah, instansi kesehatan, dan pihak terkait berkolaborasi menerapkan kebijakan untuk mengurangi risiko stunting. Perlunya program yang terintegrasi dan multisektoral untuk mengurangi kejadian BBLR serta meningkatkan pendapatan keluarga, pengetahuan dan sikap gizi ibu dan pemberian ASI eksklusif untuk mengurangi kejadian stunting.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Agus Sri Banowo, S.Kp, M.PH |
Uncontrolled Keywords: | balita, stunting, BBLR, ASI Eksklusif, Pengetahuan Ibu, Sikap Ibu, Status Ekonomi |
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Fakultas Keperawatan |
Depositing User: | Program S1 Keperawatan |
Date Deposited: | 24 Oct 2019 09:07 |
Last Modified: | 24 Oct 2019 09:07 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/51479 |
Actions (login required)
View Item |