Theresa, Giofani (2025) SISTEM PENGERING KERUPUK OTOMATIS BERBASIS INTERNET OF THINGS DENGAN TEKNOLOGI KOMBINASI PEMANFAATAN CAHAYA MATAHARI DAN ELEMEN PELTIER. S1 thesis, Universitas Andalas.
|
Text (cover dan abstrak)
cover n abstrak.pdf - Published Version Download (63kB) |
|
|
Text (bab 1)
bab 1.pdf - Published Version Download (37kB) |
|
|
Text (bab 5)
bab 5.pdf - Published Version Download (93kB) |
|
|
Text (daftar pustaka)
daftar pustaka.pdf - Published Version Download (163kB) |
|
|
Text (full text)
SKRIPSI GIOFANI THERESA-2110442026.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Proses pengeringan kerupuk secara tradisional masih sangat bergantung pada kondisi cuaca, yang menyebabkan ketidakefisienan dan ketidakpastian dalam durasi serta kualitas pengeringan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengimplementasikan sistem pengering kerupuk otomatis berbasis Internet of Things (IoT) yang mampu mengoptimalkan proses pengeringan dengan memanfaatkan kombinasi cahaya matahari dan elemen Peltier sebagai sumber panas alternatif. Sistem dilengkapi dengan sensor DHT22 untuk memantau suhu dan kelembaban lingkungan, serta sensor LDR untuk mendeteksi intensitas cahaya. Berdasarkan data dari kedua sensor tersebut, NodeMCU ESP8266 digunakan sebagai pengendali utama yang mengatur secara otomatis kipas, elemen Peltier, dan motor servo yang berfungsi untuk membuka atau menutup atap pengering. Sistem juga terintegrasi dengan platform Blynk, memungkinkan pengguna melakukan pemantauan kondisi secara real-time melalui jaringan internet. Metode yang digunakan meliputi perancangan perangkat keras dan lunak, pengujian fungsional sensor dan aktuator, serta karakterisasi elemen Peltier untuk mengetahui efisiensinya dalam berbagai kondisi tegangan. Hasilnya, sistem berhasil bekerja secara adaptif sesuai dengan kondisi lingkungan. Pada saat cuaca cerah, sistem memanfaatkan panas matahari secara optimal dengan membuka atap dan menonaktifkan pemanas. Sebaliknya, saat intensitas cahaya menurun di bawah 5000 lux dan suhu di bawah 29°C, sistem secara otomatis menutup atap dan mengaktifkan elemen Peltier untuk melanjutkan proses pengeringan. Pengujian menunjukkan bahwa sistem mampu mengurangi massa kerupuk dengan persentase berkurang hingga 50% dari massa awal. Seluruh data operasional berhasil ditampilkan secara real-time pada aplikasi Blynk, membuktikan keberhasilan implementasi IoT dalam sistem ini.
| Item Type: | Thesis (S1) |
|---|---|
| Supervisors: | Rahmat Rasyid, M.Si |
| Uncontrolled Keywords: | Internet of Things; pengering kerupuk otomatis; elemen Peltier; cahaya matahari; sensor DHT22; Blynk. |
| Subjects: | Q Science > QC Physics |
| Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > S1 Fisika |
| Depositing User: | S1 Fisika Fisika |
| Date Deposited: | 06 Nov 2025 07:39 |
| Last Modified: | 06 Nov 2025 07:39 |
| URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/514735 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |

["Plugin/Screen/EPrint/Box/Plumx:title" not defined]
["Plugin/Screen/EPrint/Box/Plumx:title" not defined]