Efektivitas Cendawan Entomopatogen Trichoderma asperellum dalam Mengendalikan Kutu daun (Aphis craccivora Koch) Pada Tanaman Kacang Panjang

Ulfadmi, Sefri (2025) Efektivitas Cendawan Entomopatogen Trichoderma asperellum dalam Mengendalikan Kutu daun (Aphis craccivora Koch) Pada Tanaman Kacang Panjang. S1 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (631kB)
[img] Text
BAB I. PENDAHULUAN.pdf - Published Version

Download (348kB)
[img] Text
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN.pdf - Published Version

Download (220kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (365kB)
[img] Text
Skripsi Full Text.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Aphis craccivora Koch merupakan hama utama pada tanaman kacang panjang yang dapat menyebabkan tanaman menjadi kerdil, layu dan mati. Salah satu alternatif pengendalian A. craccivora dengan penggunaan cendawan T. asperellum. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan isolat cendawan T. asperellum yang paling efektif dalam mengendalikan A. craccivora. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengendalian Hayati Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Andalas Padang, dari bulan April-Juli 2025. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan terdiri dari isolat cendawan T. asperellum AB2B3, T. asperelum A116, T. asperellum PC21, T. asperellum SD327 dan kontrol. Kerapatan konidia cendawan yang digunakan 108 konidia/ml. Suspensi konidia diaplikasikan pada nimfa instar IV A. craccivora. Variabel pengamatan yaitu mortalitas nimfa instar IV A. craccivora persentase imago terbentuk, Rata-rata keturunan yang dihasilkan. Hasil Penelitian menggunakan cendawan T. asperellum memperlihatkan perbedaan yang nyata dibandingkan dengan kontrol terhadap mortalitas nimfa instar IV A.craccivora. Mortalitas nimfa instar IV A. craccivora setelah aplikasi cendawan T. asperellum berkisar antara 32-52%. Mortalitas nimfa akan mempengaruhi persentase imago terbentuk. Persentase imago normal tertinggi yang terbentuk setelah perlakuan cendawan hanya mencapai 68,00%. Aplikasi cendawan T. asperellum menghasilkan Jumlah keturunan dengan rata-rata 93,8-131,2% keturunan.

Item Type: Thesis (S1)
Supervisors: Prof.Dr.Ir. Trizelia,M.Si; Ir. Yunisman, MP
Uncontrolled Keywords: Aphis craccivora; Entomopatogen; Nimfa; Trichoderma asperellum
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian > S1 Proteksi Tanaman
Depositing User: S1 Proteksi Tanaman
Date Deposited: 04 Nov 2025 07:01
Last Modified: 04 Nov 2025 07:01
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/514126

Actions (login required)

View Item View Item