Yuni, Erawati (2025) IDENTIFIKASI POTENSI MINERALISASI TEMBAGA DI KECAMATAN X KOTO DIATAS KABUPATEN SOLOK MENGGUNAKAN DATA GEOMAGNETIK EMM 2017. S1 thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover Abstrak)
Cover Abstrak.pdf - Published Version Download (216kB) |
|
|
Text (BAB 1 Pendahuluan)
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (199kB) |
|
|
Text (BAB 5 Kesimpulan dan Saran)
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN.pdf - Published Version Download (172kB) |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (181kB) |
|
|
Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (31MB) | Request a copy |
Abstract
Mineral tembaga (Cu) merupakan komoditas bernilai ekonomi tinggi yang banyak dimanfaatkan dalam industri kelistrikan, elektronik, hingga teknologi energi terbarukan. Tembaga di Indonesia tersebar di beberapa wilayah, salah satunya di Kecamatan X Koto Diatas, Kabupaten Solok, Sumatra Barat, yang diindikasikan memiliki potensi mineralisasi tembaga. Namun, informasi mengenai zona persebarannya masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi persebaran mineral tembaga di Kecamatan X Koto Diatas dengan memanfaatkan data geomagnetik sekunder Enhanced Magnetic Model (EMM) 2017. Wilayah penelitian dibagi menjadi grid berukuran 1,0 km × 1,0 km sehingga menghasilkan 200 titik data yang terdiri atas koordinat, elevasi, dan nilai medan magnetik total. Data tersebut dikoreksi terhadap International Geomagnetic Reference Field (IGRF) untuk memperoleh anomali magnetik, kemudian dilakukan transformasi Reduction to the Pole (RTP). Pemisahan anomali dilakukan dengan metode Radial Average Power Spectrum (RAPS) untuk memisahkan komponen anomali regional dan residual. Nilai anomali magnetik yang diperoleh berkisar antara 60.503 nT hingga 63.852 nT. Zona anomali tinggi terletak di bagian utara dan timur laut area penelitian yang diduga sebagai zona mineraliasasi logam. Hasil penampang lintang bawah permukaan pada lintasan AA’ menunjukkan nilai suseptibilitas magnetik bervariasi antara −0,9 SI hingga 0,055 SI dengan tingkat kesesuaian model yang baik. Zona yang diduga menjadi mineral pembawa tembaga berada pada kedalaman 100 hingga 500 m.
| Item Type: | Thesis (S1) |
|---|---|
| Supervisors: | Arif Budiman, M.Si |
| Uncontrolled Keywords: | Kata kunci: Tembaga, EMM 2017 , Anomali Magnetik, Suseptibilitas Magnetik, Pemodelan 2D |
| Subjects: | Q Science > QC Physics |
| Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > S1 Fisika |
| Depositing User: | S1 Fisika Fisika |
| Date Deposited: | 04 Nov 2025 03:38 |
| Last Modified: | 04 Nov 2025 03:38 |
| URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/514079 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |

Altmetric
Altmetric