Kajian Status Hara Besi (Fe) dan Fosfor (P) di Lahan Sawah Tadah Hujan Nagari Sungai Gayo Lumpo Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan

Ramadhani, Rizky Amelia (2025) Kajian Status Hara Besi (Fe) dan Fosfor (P) di Lahan Sawah Tadah Hujan Nagari Sungai Gayo Lumpo Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan. S1 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
COVER+ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (62kB)
[img] Text (BAB I. Pendahuluan)
BAB I. PENDAHULUAN.pdf - Published Version

Download (140kB)
[img] Text (BAB V. Kesimpulan dan Saran)
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN.pdf - Published Version

Download (32kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (176kB)
[img] Text (Skripsi full text)
skripsi full Rizky Amelia Ramadhani-WM fix.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Nagari Sungai Gayo Lumpo memiliki lahan sawah tadah hujan yang rentan terhadap gagal panen akibat pasokan air yang tidak menentu. Lahan ini juga mengalami permasalahan tingginya kandungan besi (Fe), yang dapat menghambat ketersediaan hara lain, terutama fosfor (P). Penelitian ini menganalisis status hara Fe dan P pada tiga jenis pengelolaan lahan sawah: tadah hujan dengan Mulsa Tanpa Olah Tanah (MTOT), irigasi dengan MTOT, dan sawah konvensional. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan purposive sampling secara komposit pada tiga kedalaman (0-20 cm, 20-40 cm, 40-60 cm). Parameter yang diukur meliputi pH tanah, Potensial Redoks (Eh), Fe-tersedia, P-tersedia, dan P-total. Hasil menunjukkan bahwa pH pada sawah tadah hujan MTOT tergolong agak masam (5,5-5,73), sedangkan pada sawah konvensional dan irigasi tergolong masam (5,07-5,4). Eh tereduksi sedang (-32 mV hingga -88 mV) di semua jenis pengelolaan. Kadar Fe-tersedia bervariasi dari tinggi (41,76-51,35 ppm) pada sawah tadah hujan dan irigasi dengan MTOT hingga sangat tinggi (80,37-83,51 ppm) pada sawah konvensional. P-tersedia di sawah tadah hujan dengan MTOT meningkat dari rendah ke sedang (6,70-7,04 ppm) pada kedalaman 40-60 cm. Sebaliknya, sawah konvensional menunjukkan penurunan P-tersedia dari sedang ke rendah (6,55-7,47 ppm), sawah irigasi dengan MTOT menunjukkan P-tersedia sedang (7,53-8,57 ppm) di setiap kedalaman. Total P tergolong tinggi (68,77-148,46 mg/100g) pada semua jenis pengelolaan. Sawah tadah hujan dengan MTOT memiliki ketersediaan Fe yang lebih rendah dibandingkan dengan sawah konvensional, meskipun kadar P bervariasi sama antara rendah hingga sedang. Diperlukan upaya untuk mengurangi kadar Fe dan meningkatkan ketersediaan P melalui pengelolaan air yang efektif dan praktik MTOT.

Item Type: Thesis (S1)
Supervisors: Prof. Dr. Ir. Hermansah, MS. M. Sc; Dr. Juniarti, SP. MP
Uncontrolled Keywords: Besi (Fe); Fosfor (P); Mulsa Tanpa Olah Tanah (MTOT); Nagari Sungai Gayo Lumpo; Sawah Tadah Hujan
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian > S1 Ilmu Tanah
Depositing User: S1 Ilmu Tanah
Date Deposited: 03 Nov 2025 07:24
Last Modified: 03 Nov 2025 07:24
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/513970

Actions (login required)

View Item View Item