Dias, Ummi Hajra (2025) PENGARUH PEMBERIAN ELISITOR Cu2+ DAN LAMA PENYINARAN ULTRAVIOLET C (UV-C) TERHADAP KANDUNGAN KATEKIN PADA KULTUR SUSPENSI SEL KALUS GAMBIR (Uncaria gambir (Hunter) Roxb.). S2 thesis, Universitas Andalas.
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf - Published Version Download (652kB) |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version Download (387kB) |
|
|
Text (BAB V)
BAB V.pdf - Published Version Download (366kB) |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (428kB) |
|
|
Text (FULL TEXT)
TESIS FULL TEXT.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Gambir (Uncaria gambir (Hunter) Roxb.) adalah salah satu tanaman yang memiliki antioksidan alami yang dihasilkan dari ekstraksi daun dan rantingnya. Ekstrak gambir memiliki kandungan utama katekin yang merupakan metabolit sekunder dari golongan flavonoid. Rendahnya kandungan katekin yang dihasilkan dari budidaya tanaman gambir yang masih tradisional mengakibatkan nilai ekonomi tanaman gambir menurun serta metabolisme gambir dalam produksi katekin yang membutuhkan waktu panjang menyebabkan sediaan senyawa katekin pada tanaman muda tergolong rendah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam peningkatan sediaan katekin pada tanaman muda gambir adalah dengan melakukan elisitasi pada kalus gambir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi elisitor Cu2+ dan durasi iradiasi UV terbaik dalam peningkatan kadar katekin kalus gambir. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Maret – Juli 2025 di Laboratorium Kultur Jaringan Universitas Andalas, Laboratorium Sentral Universitas Andalas dan Vahana Scientific Laboratory Padang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan faktor pertama adalah konsentrasi Cu2+ (0, 2, 4 dan 6 ppm) dan faktor kedua adalah durasi UV-C (0, 15 dan 30 menit). Data dianalisis menggunakan ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara pemberian elisitor Cu2+ dan UV-C terhadap kandungan katekin pada kultur suspensi sel kalus gambir, serta perlakuan yang diberikan belum mampu untuk menginduksi senyawa murni katekin pada kalus gambir namun terdapat beberapa senyawa metabolit lain yang terkandung pada kalus yang tidak dapat teridentifikasi oleh standar katekin yang digunakan. Perlakuan 4 ppm Cu2+ dengan UV-C 15 menit menghasilkan bobot segar kalus, bobot kering kalus serta akumulasi area peak katekin yang paling tinggi dibanding konsentrasi lainnya berdasarkan total luas area peak yang dihasilkan dari pengujian HPLC yang diduga sebagai senyawa turunan katekin.
| Item Type: | Thesis (S2) |
|---|---|
| Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > S2 Agronomi |
| Depositing User: | S2 Agronomi Agronomi |
| Date Deposited: | 03 Nov 2025 08:21 |
| Last Modified: | 03 Nov 2025 08:21 |
| URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/513961 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |

Altmetric
Altmetric