Penerapan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa oleh PPAT di Kota Padang Pasca Berlakunya Permen ATR/BPN RI Nomor 21 Tahun 2022

Ismi, Muthya Delila (2025) Penerapan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa oleh PPAT di Kota Padang Pasca Berlakunya Permen ATR/BPN RI Nomor 21 Tahun 2022. S2 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version Download (340kB)
	Text (Bab 1 Pendahuluan) BAB I Pendahuluan.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (529kB) | Request a copy
	Text (Bab 4 Penutup) BAB IV Penutup.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (226kB) | Request a copy
	Text (Daftar Pustaka) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (142kB) | Request a copy
	Text (Thesis Full Text) TESIS FULL MUTHYA DELILA ISMI 2320123026.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Implementasi Peraturan Menteri ATR/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 21 Tahun 2022 di tingkat PPAT di Kota Padang masih menghadapi berbagai tantangan. Pemahaman dan kesadaran PPAT terhadap pentingnya Penerapan Prinsip Pengguna Jasa (PMPJ), ketersediaan infrastruktur dan sistem yang mendukung implementasi, serta efektivitas pengawasan dan penegakan hukum menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penerapan prinsip ini. Selain itu, karakteristik pengguna jasa yang beragam, tingkat pemahaman masyarakat terhadap regulasi, serta potensi benturan antara kewajiban PMPJ juga perlu diperhatikan. Berdasarkan latar belakang yang telah penulis paparkan, menarik bagi penulis untuk menganalisis sejauh mana 1) Bagaimana penerapan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa oleh PPAT di Kota Padang pasca berlakunya Permen ATR/BPN RI Nomor 21 Tahun 2022?. 2) Apa yang menjadi hambatan dalam penerapan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa oleh PPAT di Kota Padang pasca berlakunya Permen ATR/BPN RI Nomor 21 Tahun 2022?. 3)Apa akibat hukum bagi PPAT yang tidak melaksanakan penerapan PMPJ?. penelitian ini merupakan suatu penelitian yang menggunakan pendekatan yuridis (empiris). Teknik yang peniliti gunakam dalam pengambilan sampel adalah snowball sampling. Dimana peneliti bergantung pada ketersediaan dan partisipan awal untuk merekomendasikan partisipan lain populasi dalam penelitian ini adalah PPAT kota Padang. Peneliti mengambil sampling sejumlah 11 (sebelas) orang PPAT di Kota Padang. Jenis data yang dikumpulkan meliputi data primer dan dan data sekunder. Data primer didapatkan dari hasil wawancara dan observasi penulis kepada responden dan informan. Hasil penelitian yang diperoleh adalah Bahwa rata-rata PPAT di Kota Padang telah berupaya menerapkan PMPJ, namun dengan tingkat keberagaman dalam pelaksanaannya. Adanya Permen ATR/BPN RI No. 21 Tahun 2022 telah mendorong kesadaran, namun implementasi di lapangan masih menghadapi tantangan dan memerlukan peningkatan kapasitas serta dukungan dari berbagai pihak. Pelaporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTM). Aspek pelaporan LTM menjadi area yang paling kurang diterapkan secara aktif. Dari penelitian yang penulis lakukan, di Kota Padang PPAT tidak pernah melakukan pelaporan LTM kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Sebagian besar merasa angka nonimal yang ditetapkan untuk pelaporan ke PPATK dirasa kurang tepat. Pemahaman PPAT terhadap PMPJ Sebagian besar PPAT menunjukkan pemahaman yang cukup baik mengenai konsep PMPJ dan urgensinya dalam mencegah tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme. Namun, beberapa PPAT masih memiliki pemahaman yang bersifat normatif dan belum sepenuhnya memahami implikasi praktis dari setiap aspek PMPJ.

Actions (login required)

View Item