PERBANDINGAN KETEBALAN BRUCH’S MEMBRANE OPENINGMINIMUM RIM WIDTH DAN RETINAL NERVE FIBER LAYER PADA EARLY PRIMARY OPEN ANGLE GLAUCOMA

Putra, Rizki Dwayana (2025) PERBANDINGAN KETEBALAN BRUCH’S MEMBRANE OPENINGMINIMUM RIM WIDTH DAN RETINAL NERVE FIBER LAYER PADA EARLY PRIMARY OPEN ANGLE GLAUCOMA. S2 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version Download (796kB)
	Text (BAB I Pendahuluan) BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy
	Text (BAB Akhir, Kesimpulan dan Saran) BAB AKHIR, KESIMPULAN DAN SARAN.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (330kB) | Request a copy
	Text (Daftar Pustaka) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy
	Text (Full Teks Tesis) FULL TEKS TESIS.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

PERBANDINGAN KETEBALAN BRUCH’S MEMBRANE OPENINGMINIMUM RIM WIDTH DAN RETINAL NERVE FIBER LAYER PADA EARLY PRIMARY OPEN ANGLE GLAUCOMA Rizki Dwayana Putra, Fitratul Ilahi, Andrini Ariesti Departemen Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas RSUP Dr. M. Djamil Padang, Indonesia Pendahuluan: Primary Open-Angle Glaucoma (POAG) merupakan penyakit neuropati optik kronis progresif yang ditandai dengan kehilangan retinal ganglion cells (RGC) serta penipisan neuroretinal rim dan Retinal Nerve Fiber Layer (RNFL). Deteksi dini perubahan struktural sangat penting untuk mencegah kehilangan penglihatan yang bersifat irreversibel. Pemeriksaan Optical Coherence Tomography (OCT) memungkinkan evaluasi objektif melalui parameter seperti ketebalan Bruch’s Membrane Opening–Minimum Rim Width (BMO-MRW) dan RNFL. Tujuan: Mengetahui perbandingan ketebalan rata-rata dan sektoral BMO-MRW dan RNFL antara mata normal dan mata dengan early POAG, serta menentukan parameter yang paling sensitif dalam mendeteksi kerusakan struktural awal glaukoma. Metode: Penelitian analitik cross-sectional dilakukan di RSUP Dr. M. Djamil Padang pada Mei–Agustus 2025 terhadap 32 mata (16 POAG dini dan 16 kontrol) berusia 40– 60 tahun. Pemeriksaan dilakukan menggunakan Cirrus HD-OCT 5000. Pengukuran BMO-MRW dilakukan dengan perangkat lunak ImageJ, sedangkan RNFL diperoleh secara otomatis dari analisis OCT. Data dianalisis menggunakan uji Shapiro–Wilk, ttest/Mann–Whitney U, Z Score dan analisis ROC (p<0,05). Hasil: Ketebalan rata-rata BMO-MRW pada early POAG (207,81 ± 33,12 µm) lebih tipis dibanding kontrol (290,06 ± 46,89 µm, p<0,001), dan ketebalan RNFL (74,06 ± 8,88 µm) lebih tipis dibanding kontrol (94,25 ± 10,06 µm, p<0,001). Nilai Z-score menunjukkan BMO-MRW (–2,23 ± 0,45) lebih nrgatif dibanding RNFL (–1,98 ± 0,37) (p=0,031). Analisis ROC menunjukkan BMO-MRW memiliki nilai AUC lebih tinggi (0,955) dibanding RNFL (0,944), dengan sensitivitas tertinggi pada kuadran inferior (AUC=0,967) dan superior (AUC=0,931). Kesimpulan: BMO-MRW dan RNFL sama-sama mampu membedakan mata normal dan POAG dini, namun BMO-MRW memiliki sensitivitas dan akurasi diagnostik lebih tinggi sehingga dapat menjadi parameter unggulan untuk deteksi dini glaukoma.

Actions (login required)

View Item