Ahzammi, Muhammad Rofii (2025) Pencemaran Mikroplastik di Danau Singkarak: Dampak Terhadap Ekosistem dan Kesehatan Manusia. S1 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Cover dan Abstrak)
Abstrak+cover.pdf - Published Version Download (337kB) |
![]() |
Text (Bab I Pendahuluan)
Bab I Pendahuluan.pdf - Published Version Download (296kB) |
![]() |
Text (Bab V Penutup)
Bab V Penutup.pdf - Published Version Download (289kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (322kB) |
![]() |
Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (9MB) | Request a copy |
Abstract
Pencemaran mikroplastik di Danau Singkarak menjadi isu lingkungan yang semakin mendesak karena berpotensi merusak ekosistem akuatik dan membahayakan kesehatan manusia. Mikroplastik yang masuk ke perairan menurunkan kualitas air, mengganggu keseimbangan ekosistem, serta mengancam keanekaragaman hayati, termasuk ikan Bilih yang merupakan sumber penghidupan utama masyarakat. Sebagai destinasi wisata, penurunan kualitas air juga berisiko memengaruhi sektor pariwisata dan keamanan pangan dari hasil perikanan. Penelitian ini bertujuan memperoleh data terkini mengenai tingkat pencemaran mikroplastik dan dampaknya terhadap ekosistem maupun kesehatan manusia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik terdeteksi di semua kompartemen (air, ikan, dan sedimen), didominasi partikel berukuran <100 μm (58,11–84,48%) dengan warna hitam (82,35–87,33%). Jenis polimer yang teridentifikasi meliputi poliamida (PA), polivinil klorida (PVC), dan polietilen tereftalat (PET), yang utamanya berasal dari aktivitas antropogenik (perikanan, limbah domestik, dan pariwisata). Variasi musiman teramati, dengan konsentrasi lebih tinggi pada musim hujan (peningkatan 30–50%) akibat aliran permukaan, sedangkan musim kemarau mempercepat fragmentasi partikel menjadi ukuran lebih kecil (<100 μm) karena paparan UV dan stagnasi air. Fragmen merupakan bentuk dominan (74,15–84,47%), mengindikasikan degradasi makroplastik, sementara serat terkait dengan limbah tekstil dan alat tangkap. Analisis mikroskop elektron pemindaian (SEM) memperlihatkan permukaan partikel yang kasar akibat abrasi dan fotodegradasi, sehingga berpotensi mengadsorpsi polutan berbahaya. Nilai Indeks Bahaya Polimer (PHI: 2159,875) mengindikasikan risiko ekstrem dari PVC dan PA, sedangkan Indeks Beban Polusi (PLI: 2,23–4,38) menunjukkan tingkat pencemaran terkendali. Indeks Risiko Ekologi Potensial (PERI: 2,741–10,531) menegaskan adanya variasi risiko ekologis antarlokasi. Temuan ini menekankan perlunya strategi mitigasi terarah, pengelolaan limbah yang lebih baik, dan pemantauan musiman untuk mengurangi pencemaran mikroplastik di Danau Singkarak
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Prof. Dr. Deswati, MS; Dr. Olly Norita Tetra, M.Si; |
Uncontrolled Keywords: | mikroplastik; ikan Bilih; Danau Singkarak; risiko ekologis; bahaya polimer |
Subjects: | Q Science > QD Chemistry |
Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > S1 Kimia |
Depositing User: | S1 Kimia Kimia |
Date Deposited: | 17 Oct 2025 01:59 |
Last Modified: | 17 Oct 2025 01:59 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/512614 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |