Pemanfaatan Biji Okra (Albelmoschus esculentus) dan Kapur Sirih yang Ramah Lingkungan untuk Mengurangi Polutan Mikroplastik pada Ikan Bilih (Mystacoleucus padangensis)

Zaki, Aiwa Putra (2025) Pemanfaatan Biji Okra (Albelmoschus esculentus) dan Kapur Sirih yang Ramah Lingkungan untuk Mengurangi Polutan Mikroplastik pada Ikan Bilih (Mystacoleucus padangensis). S2 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (543kB)
[img] Text (BAB I (Pendahuluan))
BAB I (Pendahuluan).pdf - Published Version

Download (366kB)
[img] Text (BAB Akhir (Penutup/Kesimpulan))
BAB Akhir (PenutupKesimpulan).pdf - Published Version

Download (337kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka .pdf - Published Version

Download (476kB)
[img] Text (Tesis Full Text)
Tesis Full Text.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Mikroplastik (MPs) merupakan polutan mikroskopis yang persisten dan sulit dihilangkan dari ekosistem perairan, termasuk Danau Singkarak yang merupakan suatu badan air tawar yang menjadi habitat endemik ikan bilih (Mystacoleucus padangensis). Penelitian ini mempelajari efektivitas koagulan alami berupa biji okra (Abelmoschus esculentus) dan kapur sirih (Ca(OH)₂) dalam mengurangi mikroplastik melalui mekanisme koagulasi, serta menilai risiko lingkungan berdasarkan Pollution Load Index (PLI), Pollution Hazard Index (PHI), dan Potential Ecological Risk Index (PERI). Percobaan koagulasi dilakukan dengan variasi konsentrasi koagulan (0%, 1%, 3%, dan 5%), waktu kontak (0, 15, 30, 45, dan 60 menit), serta kecepatan pengadukan (0, 150, 300, dan 450 rpm), dengan dan tanpa penambahan larutan garam untuk memfasilitasi pemisahan berdasarkan densitas. Kondisi optimal diperoleh pada konsentrasi 3% biji okra dan 5% kapur sirih, dengan waktu kontak 60 menit dan kecepatan pengadukan 300 rpm. Penambahan larutan garam meningkatkan efisiensi pengurangan mikroplastik, dengan efisiensi tertinggi sebesar 70,73% pada perlakuan kapur sirih. Pengukuran zeta potensial menunjukkan nilai awal −24,36 mV, yang meningkat menjadi −19,00 mV (okra) dan −7,62 mV (kapur sirih), mengindikasikan keberhasilan proses koagulasi melalui mekanisme adsorption bridging (okra) serta charge neutralization dan sweep flocculation oleh ion Ca²⁺ (kapur sirih). Analisis ATR-FTIR mengidentifikasi keberadaan polimer polyethylene, polypropylene, dan polyethylene terephthalate, sementara SEM memperlihatkan aglomerasi antara mikroplastik dan partikel koagulan. Temuan ini menunjukkan bahwa koagulan alami berpotensi sebagai koagulan yang ramah lingkungan, hemat biaya, dan aplikatif pada perairan tawar. Penilaian risiko lingkungan menunjukkan tingkat risiko rendah hingga sedang, dengan nilai PLI sebesar 5,9, PHI sebesar 2,54, dan PERI sebesar 0,0634.

Item Type: Thesis (S2)
Supervisors: Deswati, Prof. Dr. Rahmiana Zein, Prof. Ph.D.
Uncontrolled Keywords: Biji okra, Kapur sirih, Koagulasi alami, Mikroplastik, Mystacoleucus padangensis.
Subjects: Q Science > QD Chemistry
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > S2 Kimia
Depositing User: S2 Kimia Kimia
Date Deposited: 29 Sep 2025 02:38
Last Modified: 29 Sep 2025 02:38
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/511844

Actions (login required)

View Item View Item