ANALISIS PERBANDINGAN AKTIVITAS PROSES PENGOLAHAN PADA TIGA PENERAPAN TEKNOLOGI USAHA GULA MERAU D1JORONG TABEK, KENAGARIAN TALANG BABUNGO, KECAMATAN HILIR GUMANTI, KABUPATEN SOLOK

RAHMADHANY, REVINA SARI (2013) ANALISIS PERBANDINGAN AKTIVITAS PROSES PENGOLAHAN PADA TIGA PENERAPAN TEKNOLOGI USAHA GULA MERAU D1JORONG TABEK, KENAGARIAN TALANG BABUNGO, KECAMATAN HILIR GUMANTI, KABUPATEN SOLOK. S1 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Skripsi Full Text)
S1 Pertanian 2013 Revina Sari Rahmadhany 0810222062.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

Dalam setiap kegiatan agroindustri tentunya menggunakan teknologi yang dapat meningkatkan produktivitas yang dihasilkan. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan profil usaha pengolahan gula merah di Jorong Tabek, Kenagarian Talang Babungo, Kabupaten Solok dan membandingkan aktivitas proses pengolahan pada tiga penerapan teknologi dan hal-hal yang mendorong kilang tradisional tetap bertahan setelah adanya kilang moderen di Jorong Tabek. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan November-Desember 2012 di Jorong Tabek, Kenagarian Talang Babungo, Kabupaten Solok. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder yang dianalisa secara deskriptif kualitatif terhadap kasus. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa kilang tradisional masih dapat bertahan walawpun setelah adanya kilang semi modern dan kilang modern dikarenakan faktor lokasi, tenaga kerja, modal, teknologi, rendemen dan biaya yang secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut: (1) Lokasi kilang tradisional yang dekat dengan sumber bahan sehingga petani pengolah tidak kesulitan dalam pengangkutan bahan baku ke kilang. Pada kilang tradisional tenaga kerjanya merupakan anggota keluarga sehingga tidak mengeluarkan biaya yang besar untuk membayar tenaga kerja upahan. Modal pada kilang tradisional relatif lebih rendah dibanding modal untuk kilang semi modern dan kilang modern yaitu hanya sebesar Rp 8.000.000,-. Teknologi yang digunakan pun relatif lebih sederhana sehingga tidak kesulitan ketika mencari onderdil untuk perbaikan dan perawatan mesin. (2) Dilihat dari aktifitas proses pengolahan, kilang tradisional masih dapat bertahan dikarenakan rendemen yang dihasilkan di kilang tradisional ini relatif sama dengan rendemen yang dihasilkan pada kilang semi moderen yaitu sebesar 4,7%. Disamping itu kilang tradisional juga tidak membutuhkan biaya yang besar pada proses pengolahan. Disarankan bagi kilang tradisional yang letaknya dekat dari kilang modern untuk mengolah ke kilang modern sehingga pengolahan yang dilakukan dapat lebih efektif dan efisien. Bagi kilang tradisional yang letaknya jauh dari kilang modern disarankan untuk mengubah teknologi yang digunakan. Teknologi yang disarankan adalah teknologi yang diterapkan di kilang semi modern sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan waktu pengolahan yang lebih efisien. Maka dari itu, pada pemerintah diharapkan agar dapat memberikan bantuan peralatan pengolahan secara mekanis, mengembangkan pelatihan pengolahan gula merah, peningkatan mutu gula merah serta pembuatan mesin dibeberapa titik lokasi strategis yang berdekatan dengan ladang tebu warga.

Item Type: Thesis (S1)
Supervisors: Dr. Ir. H. Nofialdi, M.Si ; Prof. Dr. Ir. Rudi Febriansyah, M.Sc
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Depositing User: Pustakawan Marne Dardanellen
Date Deposited: 19 Sep 2025 02:19
Last Modified: 19 Sep 2025 02:19
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/511805

Actions (login required)

View Item View Item