PELAKSANAAN PASAR LELANG KOMODITI AGRO SISTEM FORWARD DI PROPINSI SUMATERA BARAT

KENCONOWUNGU, INDAH (2013) PELAKSANAAN PASAR LELANG KOMODITI AGRO SISTEM FORWARD DI PROPINSI SUMATERA BARAT. S1 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Skripsi Full Text)
S1 Pertanian 2013 Indah Kenconowungu 0910222051.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan Pasar Lelang Komoditi Agro (PLKA) sistem forward di Propinsi Sumatera Barat dan mengevaluasi mekanisme penyelenggaraannya. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada bulan Juni s/d Juli 2013. Metode yang digunakan adalah metode studi kasus. Cara penetapan respondennya dilakukan secara purposive dan metode pengumpulan datanya dilakukan dengan observasi dan wawancara dengan informan kunci yaitu pegawai Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sub dinas Perdagangan dalam Negeri Sumatera Barat sebagai penyelenggara lelang dan duabelas responden yaitu peserta lelang. Analisa data secara deskriptif kualitatif dan untuk melengkapi hasil penelitian maka peneliti akan menganalisa laporan transaksi PLKA forward Sumatera Barat dua tahun terakhir yaitu tahun 2011 dan 2012. Hasil penelitian ini menunjukan pelaksanaan PLKA sistem forward di Sumatera Barat belum semua sesuai dengan padoman peraturan yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Dari kesembilan kategori yang terdapat dalam pedoman umum yang dikeluarkan oleh Bappebti hanya empat kategori saja yang sudah sesuai dengan pedoman, yaitu penyelengara lelang, waktu pelaksanan lelang, peserta lelang dan susunan organisasi lelang. Sedangkan untuk lima kategori yang lainnya belum terlaksana diantaranya adalah mekanisme PLKA forward, pembentukan harga, ketentuan lelang dan hak dan kewajiban petugas serta hak dan kewajiban peserta lelang. Pasar lelang ini tidak mencapai tujuannya karena PLKA forward Sumatera Barat tidak menggunakan sistem lelang yang sesuai dengan ketentuannya, dimana penetapan harga bukan berdasarkan penetapan harga tertinggi melainkan dilakukan secara tawar menawar biasa seperti di pasar konvensional. Hal ini disebabkan karena jumlah pembeli yang sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah penjual, akibat kurang maksimalnya penyebaran informasi dan sosialisasi tentang pasar lelang.

Item Type: Thesis (S1)
Supervisors: Dian Hafizah, S.P, M.Si ; Dr. Ir. Endrv Martins, M.Sc
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian > S1 Agribisnis
Depositing User: Pustakawan Marne Dardanellen
Date Deposited: 19 Sep 2025 01:36
Last Modified: 19 Sep 2025 01:36
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/511801

Actions (login required)

View Item View Item