Tradisi perang di minagkabau : studi kasus perang nagari antara nagari saniangbaka dan muaropingai 1970-2008

Kurnia, Merry (2014) Tradisi perang di minagkabau : studi kasus perang nagari antara nagari saniangbaka dan muaropingai 1970-2008. S2 thesis, Universitas Andalas.

Text (Tesis Full Text) S2 Pasca Sarjana Ilmu Sejarah 2014 Merry Kurnia 1021217008.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (6MB)

Abstract

Kajian dari tesis ini mengungkapkan perang kampung antara Nagari Saniangbaka dan nagari Muaropingai. Batasan awal dari penelitian ini diambil dari tahun 1970, karena pada tahun ini awal mula terjadi gesekan yang membuat tapal batas kedua nagari menjadi kabur. Perbedaan persepsi bermuara pada perang fisik tahun 2003. Perundingan yang alot mengenai batas sepadan tidak kunjung menemukan titik terang membuat perang nagari kembali terulang tahun 2008. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian ilmu sejarah dengan pendekatan ilmu-ilmu sosial. Penggunaan konsep perangdalam ilmu sosial sangat mendukung penulisan karya sejarah ini. Tahap pertama dari penelitian adalah heuristik atau pengumpulan sumber yang dilakukan dengan studi pustaka dan studi lapangan. Studi pustaka dilakukan untuk mendapatkan sumber-sumber tertulis seperti buku-buku, arsip, atau dokumen-dokumen yang penting lainnya. Sementara studi lapangan dengan cara wawancara dengan sumber primer. Selanjutnya pada sumber yang terkumpul tersebut dilakukan kritik sumber untuk memilah sumber untuk mendapatkan fakta. Tahap selanjutnya adalah interpretasi fakta dan terakhir adalah penulisan sejarah dalam bentuk tesis. Dari hasil penelitian diketahui bahwa awal perang dipicu oleh perbedaan persepsi tentang masalah tapal batas antara Nagari Saniangbaka dan Muaropingai. Perbedaan ini semakin meruncing setelah terjadinya perubahan administratif nagari dimana Nagari Muaropingai berpisah dari Kecamatan X Koto Singkarak. Perundingan demi perundingan terus dilaksanakan dengan tujuan untuk mencari kemufakatan mengenai tapal batas. Perundingan yang dimediasi pemerintah tidak juga menemukan titik terang, pengklaiman tapal batas tetap terjadi sehingga perang nagari tidak bisa dihindarkan.

Actions (login required)

View Item