Analisis efektifitas biaya pada pasien pneumonia yang Menggunakan seftriakson dan kombinasi seftriaksonazitromisin Dibangsal paru rsup dr. M. Djamil padang

Susila, Aini (2014) Analisis efektifitas biaya pada pasien pneumonia yang Menggunakan seftriakson dan kombinasi seftriaksonazitromisin Dibangsal paru rsup dr. M. Djamil padang. S2 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Tesis Full text)
S2 Pasca Sarjana Farmasi 2013 Aini Susila 1021213114.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Sampai saat ini antibiotika tetap menjadi salah satu kategori biaya yang signifikan dalam anggaran di rumah sakit karena biaya antibiotika telah menyerap sebagian besar dari anggaran rumah sakit yang terbatas. Selain itu penggunaan antibiotika yang tidak rasional telah menjadi rahasia umum yang sangat meresahkan. Dampak buruk penggunaan antibiotika yang tidak rasional adalah munculnya resistensi bakteri terhadap antibiotika sehingga perawatan pasien menjadi lebih lama, biaya pengobatan menjadi lebih mahal dan bagi rumah sakit akan menurunkan kualitas pelayanan rumah sakit bersangkutan. Seiring dengan berkembangnya pelayanan farmasi klinik yang dilakukan oleh apoteker di berbagai belahan dunia, maka ruang lingkup farmakoekonomi juga meliputi studi tentang manfaat pelayanan farmasi klinik secara ekonomi. Pihak-pihak yang berkepentingan' dalam upaya menjadikan pelayanan kesehatan lebih efisien dan ekonomis ditantang untuk mampu melakukan penilaian menyeluruh terhadap suatu obat baik dari segi efektifitas obat maupun dari segi nilai ekonomisnya. Untuk itu diperlukan bekal pengetahuan tentang prinsip-prinsip farmakoekonomi dan keterampilan yang memadai dalam melakukan evaluasi hasil studi farmakoekonomi. Tujuan farmakoekonomi adalah untuk memberikan informasi yang dapat membantu para pembuat kebijakan dalam menentukan pilihan atas alternatif-alternatif pengobatan yang tersedia agar pelayanan kesehatan menjadi lebih efisien dan ekonomis. Evaluasi ekonomi memberikan sebuah kerangka pengambilan keputusan yang dapat dipakai untuk membantu semua pengambilan keputusan tersebut. Evaluasi ekonomi klinik atau ekonomi kesehatan yang dikembangkan oleh para ahli ekonomi dapat membantu dalam mengambil keputusan jika harus memilih diantara beberapa tindakan, pengobatan atau intervensi kesehatan masyarakat dan produk obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisa dan efektifitas biaya antibiotika yang menggunakan seftriakson dan kombinasi seftriakson-azitromisin pada pasien pneumonia di bangsal paru RSUP DR. M.Djamil Padang. Penelitian ini dilakukan secara prospektif (Februari 2013 - April 2013) dan retrospektif selama tahun 2012. Data diambil dari pasien rawat inap pneumonia komuniti yang mendapatkan terapi antibiotika seftriakson dan kombinasi seftriakson-azitromisin. Komponen biaya yang dikumpulkan meliputi biaya antibiotika, biaya tindakan, biaya penunjang, biaya perawatan dan biaya administrasi. Total sampel penelitian yaitu 40 orang (100%), terdiri 23 orang laki-laki (57,5%) dan 17 orang perempuan (42,5%). Pasien pneumonia yang dilakukan secara prospektif adalah 10 orang. Pasien pneumonia yang dilakukan secara retrospektif adalah 30 orang. Dari hasil yang didapat pada pasien pneumonia jumlah pemakaian antibiotika seftriakson lebih besar yaitu 25 orang (62,5%) jika dibandingkan dengan kombinasi seftriakson-azitromisin yaitu 15 orang (37,5%). Berdasarkan efektifitas penggunaan antibiotika seftriakson-azitromisin lebih efektif dibandingkan seftriakson dengan nilai efektitas masing-masing 100% dan 96%. Dari hasil perhitungan statistik, penggunaan antibiotika seftriakson-azitromisin tidak berbeda nyata dengan penggunaan seftriakson dalam mempengaruhi efektifitas antibiotika (P > 0,05). Efektifitas ditentukan berdasarkan lama hari perawatan pasien di rumah sakit. Efektifitas dibagi menjadi 2 kategori yaitu efektif dan tidak efektif. Kategori efektif adalah yang lama hari perawatannya ≤10 hari sedangkan kategori tidak efektif adalah yang lama hari perawatannya > 10 hari. Kemudian jumlah pasien dimasing-masing kategori ditentukan terhadap jumlah seluruh pasien sesuai kelompok antibiotikanya. Lama perawatan pasien pneumonia 2-11 hari dengan rincian rata-rata lama rawat 7,5 hari untuk pasien yang mendapat terapi seftriakson dan 6 hari untuk pasien yang mendapat terapi kombinasi seftriakson-azitromisin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terhadap biaya penggunaaan kelompok antibiotika seftriakson lebih Cost-effective jika dibandingkan terhadap penggunaan seftriakson-azitromisin yaitu masing-masing sebesar Rp 12.000,-/hari dan Rp 32.000,-/hari maupun terhadap total biaya perawatan yaitu seftriakson sebesar Rp 435.060,-sedangkan seftriakson-azitromisin sebesar Rp. 504.000,-. Dari hasil perhitungan statistik, penggunaan antibiotika seftriakson-azitromisin berbeda nyata dengan penggunaan seftriakson dalam mempengaruhi biaya yang digunakan pada antibiotika dan total perawatan pasien (P <0,05).

Item Type: Thesis (S2)
Supervisors: Dr. Fatma Sri Wahyudi.Apt ; Dra. Deswinar Darwin. Apt., Sp.Frs
Subjects: R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology
Divisions: Fakultas Farmasi > S2 Farmasi
Depositing User: Naura Salsabila Afrizal
Date Deposited: 15 Sep 2025 08:24
Last Modified: 15 Sep 2025 08:24
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/511714

Actions (login required)

View Item View Item