nadia, maisya Putri (2025) MENGHIDUPKAN KEMBALI PONDOK PESANTREN MIFTAHUL ULUMI SYAR’IYAH (MUS) CANDUANG, NAGARI CANDUANG KOTO LAWEH, KECAMATAN CANDUANG (1992-2022). S1 thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.
![]() |
Text (cover dan abstrak)
Cover dan Abstrak Skripsi Nadia 1.pdf - Published Version Download (376kB) |
![]() |
Text (BAB I)
Bab I Skripsi Nadia.pdf - Published Version Download (469kB) |
![]() |
Text (bab v)
Bab V Skripsi Nadia (1).pdf - Published Version Download (177kB) |
![]() |
Text (daftar pustaka)
Daftar Pustaka Skripsi Nadia.pdf - Published Version Download (304kB) |
![]() |
Text (Skripsi Nadia Maisya Putri full)
Full text Skripsi Nadia.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
Skripsi ini berjudul “Menghidupkan Kembali Pondok Pesantren Miftahul Ulumi Syar’iyah (MUS) Canduang, Nagari Canduang Koto Laweh, Kecamatan Canduang 1992-2022”. Skripsi ini menjelaskan bagaimana perkembangan Pondok Pesantren Miftahul Ulumi Syar’iyah Canduang yang didirikan kembali pada tahun 1992 setelah berhenti beroperasi pada tahun 1977. Pondok pesantren Miftahul Ulumi Syar’iyah Canduang didirikan oleh pemuka masyarakat V Suku Canduang sebagai lanjutan dari Madrasah MUS Canduang yang didirikan oleh Syekh Ahmad Taher pada tahun 1937. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode sejarah yang terdiri dari empat tahap dimulai dari mencari dan mengumpulkan sumber (heuristik). Contoh sumber primer adalah arsip berupa sertifikat akreditasi, akta notaris yayasan, dan surat izin operasional pondok pesantren Adapun sumber lisan menggunakan wawancara dengan pimpinan pondok pesantren, ketua yayasan, ustaz/ustazah, santri dan alumni. Sumber yang sudah terkumpul tersebut dikritik untuk mendapatkan otentisitas dan kredibilitas. Kemudian menafsirkan dengan melakukan sintesis-analisis. Tahap terakhir merupakan penulisan sejarah (historiografi). Pondok pesantren Miftahul Ulumi Syar’iyah Canduang merupakan lanjutan dari Madrasah Miftahul Ulumi Syar’iyah yan berhenti pada tahun 1977. Penutupan tersebut disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya kehilangan figur pemimpin yang berwibawa sehingga murid banyak yang pindah dan keterbatasan dana. Pada tahun 1992 Pondok pesantren didirikan kembali dengan tujuan melanjutkan perjuangan Syekh Ahmad Taher dalam mengembangkan pendidikan di daerah Canduang. Sejak saat itu, MUS Canduang mengalami perkembangan pesat yang ditandai dengan peningkatan jumlah santri dan tenaga pengajar, pembangunan sarana dan prasarana serta penerapan kurikulum yang memadai yaitu kombinasi kitab kuning dan dan kurikulum madrasah formal. Alumni berperan penting dalam promosi dan jenjang pendidikan yang lebih tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan Pondok Pesantren MUS Canduang. Dengan demikian, keberadaan pondok pesantren MUS Canduang merupakan bukti kesinambungan tradisi pendidikan Islam yang diwariskan oleh Syekh Ahmad Taher. Meski mengalami penutupan, lembaga ini berhasil dibangkitkan kembali oleh pemuka masyarakat dan alumni. Faktor seperti penguatan struktur organisasi yayasan, kurikulum memadai, dan kontribusi alumni menjadi kunci dalam menjaga eksistensi dan perkembangan pondok pesantren hingga tahun 2022.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Dr.Zulqaiyyim, M.Hum |
Uncontrolled Keywords: | Syekh Ahmad Taher, Pondok Pesantren, MUS Canduang. |
Subjects: | L Education > LA History of education |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > S1 Sejarah |
Depositing User: | S1 Ilmu Sejarah |
Date Deposited: | 04 Sep 2025 01:59 |
Last Modified: | 04 Sep 2025 01:59 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/510969 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |