Faktor Risiko Kejadian Diare Pada Balita di Kota Padang Tahun 2020-2024

Halimah, Siti (2024) Faktor Risiko Kejadian Diare Pada Balita di Kota Padang Tahun 2020-2024. S2 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover & Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (228kB)
[img] Text (Bab Pendahuluan)
BAB 1.pdf - Published Version

Download (298kB)
[img] Text (Bab Penutup)
BAB Akhir.pdf - Published Version

Download (200kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (295kB)
[img] Text (Tesis Full Text)
Tugas Akhir FullText.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (8MB) | Request a copy

Abstract

Tujuan Penelitian Kota Padang mencatat prevalensi diare balita tertinggi di Sumatera Barat dalam lima tahun terakhir, meningkat dari 18,48 per 1.000 balita pada 2020 menjadi 20,76 per 1.000 balita pada 2023. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan faktor risiko (cakupan imunisasi dasar lengkap, ASI eksklusif, akses air bersih, akses jamban sehat, kepadatan penduduk, dan kemiskinan) terhadap kejadian diare balita di Kota Padang periode 2020–2024. Metode Jenis penelitian kuantitatif dengan desain studi ekologi. Data sekunder dari Dinas Kesehatan Kota Padang dan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Padang. Unit analisis 118 wilayah kerja Puskesmas di Kota Padang selama 2020-2024. Analisis data dilakukan secara univariat, spasial, bivariat dan multivariat. Hasil Secara univariat terdapat 5.547 kasus diare balita selama lima tahun terakhir, dengan prevalensi tertinggi tahun 2023 sebesar 20,76 per 1000 balita. Terdapat hubungan signifikan antara cakupan pemberian imunisasi dasar lengkap (p=0,000), akses air bersih (p=0,019) dengan kejadian diare balita (p<0,05). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara cakupan pemberian ASI (p=0,317), akses jamban sehat (p=0,381), kepadatan penduduk (p=0,936) dan kemiskinan (p=0,105) terhadap kejadian diare balita (p>0,05). Faktor risiko paling dominan terhadap kejadian diare balita adalah cakupan imunisasi dasar lengkap, dengan nilai (p=0,000). Kesimpulan Wilayah risiko tinggi diare balita di Kota Padang adalah Puskesmas Anak Air, Lubuk Begalung, Andalas, Pengambiran dan Dadok Tunggul Hitam. Cakupan IDL menjadi faktor dominan dalam peningkatan kasus, sehingga diperlukan kebijakan Pemkot Padang yang menekankan pendataan akurat, pelayanan door to door, dan koordinasi lintas sektor untuk mencapai target minimal 95%.

Item Type: Thesis (S2)
Uncontrolled Keywords: Diare Balita; Imunisasi Dasar Lengkap; Kota Padang
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions: Fakultas Kesehatan Masyarakat > S2 Epidemiologi
Depositing User: s1 kesehatan masyarakat
Date Deposited: 03 Sep 2025 07:51
Last Modified: 03 Sep 2025 07:51
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/510706

Actions (login required)

View Item View Item