Analisis Waste Proses Produksi di IMK Kerupuk Buk Ita

Sulasi, Nahda (2025) Analisis Waste Proses Produksi di IMK Kerupuk Buk Ita. S1 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
Nahda Sulasi (2110931015) - Cover & Abstrak.pdf - Published Version

Download (278kB)
[img] Text (BAB I)
Nahda Sulasi (2110931015) - BAB I.pdf - Published Version

Download (725kB)
[img] Text (BAB VI)
Nahda Sulasi (2110931015) - BAB VI.pdf - Published Version

Download (217kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Nahda Sulasi (2110931015) - Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (209kB)
[img] Text (Skripsi Full Text)
Nahda Sulasi (2110931015) - Tugas Akhir Full Text.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Sektor industri makanan dan minuman pada tahun 2024 memberikan kontribusi besar bagi perekonomian Indonesia, dengan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) triwulan III sebesar 5,82% dibandingkan tahun sebelumnya. Salah satu bagian penting dalam sektor ini adalah Industri Mikro Kecil (IMK), termasuk dalam pengolahan ubi kayu. IMK adalah usaha yang mengandalkan modal terbatas, peralatan manual hingga semi otomatis, serta tenaga kerja dari anggota keluarga. Ubi kayu merupakan komoditas bahan baku strategis yang digunakan dalam berbagai olahan, termasuk kerupuk ubi khas Sumatera Barat yang populer di pasar lokal dan global. Produksi ubi kayu mencapai 143.330 ton pada tahun 2022 dengan produktivitas rata-rata 414 kuintal/hektar di Sumatera Barat. IMK Kerupuk Buk Ita, yang berada di Kabupaten Lima Puluh Kota, merupakan produsen kerupuk ubi berbahan dasar singkong. Pada proses produksi kerupuk ubi di IMK Kerupuk Buk Ita ditemukan adanya pemborosan diantaranya, waiting, motion, defect, dan transportation. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemborosan yang paling berpengaruh pada proses produksi di IMK Kerupuk Buk Ita menggunakan metode Waste Assessment Model (WAM). Hasil analisis menunjukkan terdapat empat jenis pemborosan utama yang berdampak besar terhadap proses produksi, yaitu defect sebesar 23,7%, motion 17,8%, waiting 16,4%, dan transportation 11,01%. Selain itu, nilai Process Cycle Efficiency (PCE) awal sebesar 57,21% mengindikasikan bahwa proses produksi di IMK Kerupuk Buk Ita sudah cukup ramping, namun masih dapat ditingkatkan dan diperbaiki lebih lanjut guna meningkatkan nilai PCE agar mencapai tingkat efisiensi yang lebih optimal. Pemborosan defect disebabkan oleh proses penjemuran tradisional yang bergantung pada cuaca dan tidak adanya prosedur kerja baku. Motion waste muncul akibat tata letak kerja yang tidak efisien serta mesin penghalus yang sudah menurun kualitasnya. Waiting waste terjadi karena ketergantungan terhadap kondisi cuaca dan kurangnya kedisiplinan pekerja, sedangkan transportation waste disebabkan oleh jarak antar stasiun kerja yang terlalu jauh. Rekomendasi solusi utama yaitu pengadaan mesin pengering tray dryer, penggantian mesin penghalus, penyusunan dan penerapan SOP, serta perancangan ulang tata letak produksi guna meningkatkan efisiensi dan mengurangi pemborosan. Setelah perbaikan nilai PCE meningkat menjadi 91,88%.

Item Type: Thesis (S1)
Supervisors: Dr. Ahmad Syafruddin Indrapriyatna, M.T
Uncontrolled Keywords: Efisiensi; IMK Kerupuk Buk Ita; Kerupuk Ubi; Pemborosan; Proses Produksi
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Fakultas Teknik > S1 Teknik Industri
Depositing User: S1 Teknik Industri
Date Deposited: 03 Sep 2025 01:37
Last Modified: 03 Sep 2025 01:37
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/510381

Actions (login required)

View Item View Item