ANALISIS FAKTOR RISIKO WASTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN BERDASARKAN WILAYAH PERKOTAAN DAN PERDESAAN DI PROVINSI SUMATERA BARAT (ANALISIS DATA SKI 2023)

Auliya Ul-Humami, AUH (2025) ANALISIS FAKTOR RISIKO WASTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN BERDASARKAN WILAYAH PERKOTAAN DAN PERDESAAN DI PROVINSI SUMATERA BARAT (ANALISIS DATA SKI 2023). S2 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
1. Auliya Ul-Humami_Cover dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (194kB)
[img] Text (Bab 1_Pendahuluan)
2. Auliya Ul-Humami_Bab 1.pdf - Published Version

Download (372kB)
[img] Text (Bab 6_Penutup)
3. Auliya Ul-Humami_Bab 6.pdf - Published Version

Download (358kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
4. Auliya Ul-Humami_Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (355kB)
[img] Text (Full Text Tesis)
5. Auliya Ul-Humami_Full Text_.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (11MB) | Request a copy

Abstract

Tujuan: Wasting adalah satu permasalahan gizi yang diukur berdasarkan indeks Berat Badan terhadap Tinggi Badan. Prevalensi wasting di Sumatera Barat pada tahun 2023 mencapai 9,4%. Perbedaan wilayah tempat tinggal dapat memunculkan variasi determinan yang mempengaruhi wasting. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko wasting pada balita usia 24-59 bulan berdasarkan wilayah perkotaan dan perdesaan di Provinsi Sumatera Barat. Metode: Penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian menggunakan data sekunder dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023 dengan jumlah sampel 1275 balita. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dan multivariat. Hasil: Status kejadian wasting di perdesaan sebesar 14,6% lebih tinggi dibandingkan perkotaan (11,0%). Analisis bivariat menunjukkan bahwa pada wilayah perkotaan, riwayat penyakit infeksi (p=0,025), pemberian vitamin A (p=0,012), pekerjaan ibu (p=0,050) dan sanitasi (p=0,017) memiliki hubungan terhadap wasting pada balita. Sedangkan pada wilayah perdesaan, berat badan lahir (p=0,038), riwayat penyakit infeksi (p=0,000), pemberian vitamin A (p=0,008) memiliki hubungan dengan wasting. Riwayat penyakit infeksi menjadi variabel paling dominan di kedua wilayah. Kesimpulan: Disarankan kepada Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat dapat merancang intervensi yang disesuaikan dengan karakteristik wilayah, serta promosi kesehatan dan pencegahan penyakit infeksi perlu dievaluasi dan ditingkatkan termasuk upaya peningkatan daya tahan tubuh balita

Item Type: Thesis (S2)
Supervisors: Dr. dr. Dien Gusta Anggraini Nursal, MKM
Uncontrolled Keywords: Wasting, Balita, Perkotaan, Perdesaan, Sumatera Barat
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions: Fakultas Kesehatan Masyarakat > S2 Epidemiologi
Depositing User: s1 kesehatan masyarakat
Date Deposited: 03 Sep 2025 02:24
Last Modified: 03 Sep 2025 02:24
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/510071

Actions (login required)

View Item View Item