Rani, Avisya, Mutia (2025) FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN FISIK DAN SOSIAL EKONOMI KEJADIAN DBD DI PROVINSI RIAU TAHUN 2022-2024. S2 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Cover dan Abstrak)
COVER+ABSTRAK.pdf - Published Version Download (150kB) |
![]() |
Text (BAB 1 PENDAHULUAN)
BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (153kB) |
![]() |
Text (BAB 6 PENUTUP)
BAB VI PENUTUP.pdf - Published Version Download (116kB) |
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (149kB) |
![]() |
Text (TESIS FULL TEXT)
TESIS FULLTEXT AVISYA MUTIA RANI.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Di Provinsi Riau, kasus DBD meningkat 1,5 kali lipat pada tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor risiko lingkungan fisik dan sosial ekonomi terhadap kejadian DBD di Provinsi Riau. Penelitian ini menggunakan desain studi ekologi. Sampel penelitian ini seluruh kasus DBD di Provinsi Riau tahun 2022-2024, data iklim dari Website NASA Power Prediction of Worldwide Energy Resources, data sosial ekonomi dari BPS Provinsi Riau. Analisis menggunakan analisis univariat, bivariat (korelasi), multivariat (regresi linear berganda), dan spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kelembaban udara, curah hujan, kecepatan angin, dan tingkat kemiskinan dengan kejadian DBD di Provinsi Riau. Berdasarkan hasil pemetaan, Kota Dumai dan Kota Pekanbaru secara konsisten mencatat jumlah kasus DBD tinggi selama tiga tahun berturut-turut (2022–2024). Kota Pekanbaru dan Kota Dumai merupakan daerah endemis DBD di Provinsi Riau, dengan beban kasus tinggi dalam tiga tahun terakhir. Persebaran spasial kasus DBD mencerminkan adanya keragaman karakteristik lingkungan fisik dan sosial ekonomi antarwilayah. Kecepatan angin berperan penting dalam dinamika penularan karena dapat memengaruhi jangkauan terbang nyamuk Aedes aegypti, memperluas area potensial penularan, serta menciptakan kondisi lingkungan yang mendukung aktivitas vektor. Oleh karena itu, strategi pengendalian DBD perlu difokuskan pada wilayah dengan risiko tinggi dan mengintegrasikan informasi iklim, termasuk kecepatan angin, ke dalam sistem kewaspadaan dini serta perencanaan intervensi berbasis risiko.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Supervisors: | Prof. Dr. Masrizal, SKM, M.Biomed; Ade Suzana Eka Putri, SKM, M.CommHealth Sc, Ph.D. |
Uncontrolled Keywords: | DBD, Iklim, Kecepatan Angin, Sosial Ekonomi |
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Divisions: | Fakultas Kesehatan Masyarakat > S2 Epidemiologi |
Depositing User: | S2 Epidemiologi Epidemiologi |
Date Deposited: | 02 Sep 2025 08:33 |
Last Modified: | 02 Sep 2025 08:33 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/510034 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |