Putri, Lusi Dwi (2025) Pola Keruntuhan Daya Dukung Pada Tanah Lempung Dengan Perkuatan Geosintetik. S3 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Bab Akhir)
3. Bab Akhir.pdf - Published Version Download (90kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
4. Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (100kB) |
![]() |
Text
5. Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy |
![]() |
Text (Cover dan Abstrak)
1. Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (154kB) |
![]() |
Text (Bab I)
2. Bab I (Pendahuluan).pdf - Published Version Download (97kB) |
Abstract
Kekuatan tanah dasar (subgrade) memegang peranan penting dalam menjamin stabilitas struktur bangunan sipil, terutama pada tanah lempung yang cenderung mengalami keruntuhan meskipun telah diberi perkuatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi beban maksimum, menganalisis peningkatan daya dukung ultimit tanah lempung akibat pemasangan perkuatan geosintetik dan membandingkannya dengan tanah tanpa perkuatan, mengidentifikasi perubahan penurunan geosintetik pada tanah lempung, mengevaluasi dan menganalisis besar serta distribusi tegangan pada geosintetik selama proses pembebanan serta mengkategorikan dan mengembangkan pola keruntuhan yang terjadi pada tanah lempung dengan dan tanpa perkuatan geosintetik. Tiga jenis geosintetik yang digunakan; geotekstil woven, non-woven, dan geogrid, melalui metode eksperimental (uji beban model dan uji geser langsung), metode empiris (pola penurunan dan diagram keruntuhan) dan metode analitik untuk menghitung daya dukung tanah menggunakan analisis Terzaghi, Skempton dan Prandtl serta tegangan pada geosintetik. Untuk Uji beban model, permodelan dilakukan pada variasi jarak antara dasar pondasi dengan perkuatan serta jumlah lapisan. Variasi konfigurasi meliputi jarak 0,5B, B, serta kombinasi 0,5B dan B, dengan B adalah lebar pondasi. Selama pengujian diamati perubahan atau pergerakan tanah dalam box uji, dari pengamatan tersebut diperoleh gambar pola keruntuhan yang nantinya dibandingkan dengan teori Mayerhof dan Teori Terzaghi. Hasil menunjukkan bahwa geotekstil woven dengan kekuatan tarik tinggi dan struktur anyaman rapat memberikan kinerja paling efektif dalam memperkuat tanah lempung, meredam tegangan, serta meningkatkan kapasitas daya dukung. Konfigurasi dua lapis geotekstil pada kedalaman 0,5B dan B terbukti paling optimal dalam mendistribusikan beban dan mengurangi penurunan, dengan model daya dukung yang sesuai dengan teori Mayerhof.
Item Type: | Thesis (S3) |
---|---|
Supervisors: | Prof. Abdul Hakam, M.T., Ph.D; Prof. Dr. Eng. Rendy Thamrin, S.T., M.T.; Yossyafra, S.T., M.Eng.Sc., Ph.D |
Uncontrolled Keywords: | beban maksimum; daya dukung ultimit; penurunan; pola keruntuhan |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Fakultas Teknik > S3 Teknik Sipil |
Depositing User: | s3 teknik sipil |
Date Deposited: | 02 Sep 2025 08:48 |
Last Modified: | 02 Sep 2025 08:48 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/509967 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |