Malisya Amri, Livia (2025) PENYELESAIAN SENGKETA GADAI TANAH PUSAKO TINGGI PADA KERAPATAN ADAT NAGARI AMPANG PULAI KECAMATAN KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN. S2 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Cover Abstrak)
COVER DAN ABSTRAK LIVIA MARLISYA AMRI ok.pdf - Published Version Download (285kB) |
![]() |
Text (Bab I)
BAB I(6).pdf - Published Version Download (592kB) |
![]() |
Text (Bab Akhir/Kesimpulan)
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.pdf - Published Version Download (247kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA(12).pdf - Published Version Download (245kB) |
![]() |
Text (Tesis Full)
FULL TESIS LIVIA MARLISYA AMRI OK.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
ABSTRAK Penelitian ini mengkaji bentuk perjanjian gadai, alasan munculnya sengketa, dan mekanisme penyelesaian sengketa gadai tanah pusako tinggi yang terletak pada Nagari Ampang Pulai, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan. Perjanjian gadai di tahun 1969 antara pihak Gidi dan orang tua M. Suryani Tasar menunjukkan bahwa praktik gadai sering terjadi di Pesisir Selatan. Adapun rumusan masalah, pertama Bagaimana bentuk perjanjian gadai yang sebelumnya telah dirumuskan oleh para pemangku kepentingan dalam sengketa gadai tanah pusako tinggi di Nagari Ampang Pulai Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan? Kedua Mengapa pemegang gadai tidak bersedia mengembalikan objek gadai kepada pemilik tanah dalam sengeketa gadai tanah pusako tinggi di Nagari Ampang Pulai Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan? Dan ketiga Bagaimana penyelesaian sengketa gadai tanah tanah pusako tinggi yang dilakukan oleh Kerapatan Adat Nagari Ampang Pulai Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan didasarkan pada hukum adat Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis empiris. Temuan dari penelitian ini mengindikasikan bahwasannya, perjanjian tertulis antara Gidi dan orang tua M. Suryani Tasar serta perjanjian lisan antara Rusminan CS dan Syamsir, dengan objek gadai berupa sawah dan tebusan emas. Sengketa terjadi karena pihak pemegang gadai menolak mengembalikan tanah, baik karena tidak sesuai dengan isi perjanjian maupun karena telah menguasai tanah dalam waktu lama. Penyelesaian dilakukan melalui mediasi oleh Kerapatan Adat Nagari (KAN), namun satu kasus berhasil diselesaikan secara adat, sementara kasus lainnya berlanjut ke pengadilan akibat gagalnya mediasi. Kata Kunci: Penyelesaian Sengketa, Gadai, Tanah Pusako Tinggi, Kerapatan Adat Nagari
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Supervisors: | Prof.Dr.Zefrizal Nurdin,SH.,M.Hum |
Uncontrolled Keywords: | Kata Kunci: Penyelesaian Sengketa, Gadai, Tanah Pusako Tinggi, Kerapatan Adat Nagari |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum > S2 Kenotariatan |
Depositing User: | s2 kenotariatan kenotariatan |
Date Deposited: | 03 Sep 2025 03:10 |
Last Modified: | 03 Sep 2025 03:10 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/509959 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |