POTENSI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO KERJA PADA PEKERJA PENGANGKUT SAMPAH DI KOTA PADANG MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS

Diva, Revi Annisa (2025) POTENSI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO KERJA PADA PEKERJA PENGANGKUT SAMPAH DI KOTA PADANG MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS. S1 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (180kB)
	Text (BAB I Pendahuluan) BAB I Pendahuluan.pdf - Published Version Download (144kB)
	Text (BAB V Penutup) BAB V Penutup.pdf - Published Version Download (133kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (139kB)
	Text (Tugas Akhir Full Text) Tugas Akhir Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Pekerjaan pengangkutan sampah merupakan salah satu aktivitas dengan tingkat risiko kecelakaan kerja yang tinggi, terutama akibat paparan langsung terhadap limbah domestik dan lingkungan kerja yang tidak aman. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi bahaya, menilai tingkat risiko, menganalisis tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku pekerja pengangkut sampah dalam penggunaan alat pelindung diri (APD), serta memberikan rekomendasi pengendalian risiko berdasarkan metode Job Safety Analysis (JSA). Sebanyak 75 pekerja pengangkut sampah sebagai responden dari 15 rute pengangkutan yang terpilih di Kota Padang. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan kuesioner. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa tahapan pekerjaan seperti pengambilan sampah di badan jalan, melempar sampah ke truk, dan kontak langsung saat di TPA memiliki potensi bahaya fisik, biologis, dan mekanis. Penilaian risiko pada sistem pengangkutan SCS menunjukkan bahwa sebagian besar aktivitas berada pada tingkat risiko sedang (77%), dengan risiko tinggi sebesar 15% dan risiko rendah sebesar 8%. Sementara pada sistem HCS, tingkat risiko sedang mendominasi dengan 75%, risiko tinggi sebesar 8%, dan risiko rendah sebesar 17%. Tingkat pengetahuan pekerja mengenai APD tergolong baik (60%), namun hanya 55% responden menunjukkan sikap positif terhadap penggunaan APD, dan perilaku penggunaan APD masih belum konsisten. Dibandingkan dengan sistem pengangkutan sampah di Jepang dan Singapura yang lebih aman dan minim kontak langsung dengan sampah, sistem di Kota Padang masih memerlukan perbaikan signifikan. Rekomendasi pengendalian risiko mencakup peningkatan fasilitas, penyediaan APD yang layak, pelatihan K3 berkala, dan peninjauan sistem kerja agar lebih aman dan efisien.

Actions (login required)

View Item