Desri, Rahayu (2025) PENERAPAN PENGATURAN INTERNASIONAL KESELAMATAN AWAK KAPAL PESIAR PADA MASA PANDEMI COVID-19 (Studi Kasus: Kematian Awak Kapal Symphony of The Seas Akibat COVID-19). S1 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (cever dan abstrak)
Cover Abstrak.pdf - Published Version Download (778kB) |
![]() |
Text (BAB I PENDAHULUAN)
Bab 1 Pendahuluan.pdf - Published Version Download (3MB) |
![]() |
Text (BAB IV PENUTUP)
BAB IV penutup.pdf - Published Version Download (561kB) |
![]() |
Text (dapus)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (275kB) |
![]() |
Text (Skripsi Full)
Skripsi Full Desri Rahayu.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Pandemi COVID-19 yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) sebagai pandemi global pada Maret 2020 membawa dampak besar terhadap industri pelayaran dunia. Kebijakan lockdown dan pembatasan wilayah mengakibatkan terhambatnya proses pergantian dan repatriasi awak kapal serta menimbulkan permasalahan serius terhadap keselamatan dan kesehatan kerja di atas kapal, khususnya pada kapal pesiar. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaturan perlindungan keselamatan awak kapal pesiar menurut hukum internasional dan hukum nasional Amerika Serikat serta menganalisis penerapannya pada masa pandemi, dengan studi kasus kematian awak kapal asal Indonesia di kapal Symphony of the Seas. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan statute approach dan pendekatan kasus case approach. Sumber data yang digunakan meliputi bahan hukum primer berupa konvensi internasional seperti Maritime Labour Convention 2006 (MLC 2006), Standards of Training, Certification and Watchkeeping (STCW), International Convention for the Safety of Life at Sea (SOLAS), IMO Circular Letter No. 4204/Add.5/Rev.1 dan No. 4204/Add.14/Rev.1, serta regulasi nasional Amerika Serikat seperti Seaman’s Protection Act dan Conditional Sailing Order (CSO) yang dikeluarkan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Analisis dilakukan dengan menghubungkan instrumen hukum tersebut terhadap fakta empiris selama pandemi, khususnya dalam kasus gugatan keluarga Pujiyoko terhadap Royal Caribbean Ltd. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara normatif, instrumen hukum internasional telah memberikan standar komprehensif terkait perlindungan keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan awak kapal. Namun, penerapannya di masa pandemi sangat terbatas akibat perbedaan kebijakan antarnegara, keterlambatan koordinasi, serta lemahnya mekanisme penegakan hukum internasional. Kasus Pujiyoko memperlihatkan kelalaian perusahaan dalam menerapkan protokol kesehatan yang direkomendasikan WHO dan IMO, serta menegaskan adanya kesenjangan antara norma hukum dan praktik di lapangan yang berimplikasi pada hilangnya nyawa awak kapal. Kesimpulan penelitian ini menegaskan bahwa perlindungan keselamatan awak kapal selama pandemi COVID-19 masih belum terlaksana secara efektif meskipun terdapat instrumen hukum internasional yang relevan. Kondisi ini menggarisbawahi perlunya pembentukan mekanisme internasional yang lebih mengikat dan responsif terhadap keadaan darurat global, sehingga hak-hak awak kapal dapat terlindungi secara maksimal dalam situasi serupa di masa mendatang. Kata kunci: keselamatan awak kapal, hukum maritim internasionl, COVID-19, repatriasi, IMO Circullar Letter.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Prof. Dr. Zainul Daulay, S.H., M.H. |
Uncontrolled Keywords: | Kata kunci: keselamatan awak kapal, hukum maritim internasionl, COVID-19, repatriasi, IMO Circullar Letter. |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum Fakultas Hukum > S1 Hukum |
Depositing User: | S1 Ilmu Hukum |
Date Deposited: | 02 Sep 2025 06:40 |
Last Modified: | 02 Sep 2025 06:40 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/509081 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |