RISA, OCTRIANA (2016) PENGARUH SINKRONISASI ESTRUS TERHADAP FERTILITAS SAPI POTONG DI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG. Masters thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Abstrak)
Abstrak%20jilid%20with%20watermark%20upload.pdf - Published Version Download (313kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
pendahuluan%20jilid%20with%20watermark.PDF - Published Version Download (226kB) | Preview |
|
|
Text (BAB IV)
penutup%20kesimpulan%20jilid%20with%20watermark.PDF - Published Version Download (203kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR%20PUSTAKA%20jilid%20with%20watermark.pdf - Published Version Download (255kB) | Preview |
|
Text (Tugas Akhir Ilmiah Utuh)
Tugas%20Akhir%20Ilmiah%20Utuh.PDF - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari pemberian hormon PGF2α dalam sinkronisasi estrus terhadap intensitas estrus yang dihasilkan pada sapi potong di Kecamatan Bungus Teluk Kabung, konsentrasi progesteron dalam darah dari kelompok sapi potong yang di IB di Kecamatan Bungus Teluk Kabung, dan perbandingan angka kebuntingan dari kelompok sapi potong yang disinkronisasi estrus dengan angka kebuntingan kolompok sapi tanpa sinkronisasi. Bungus Teluk Kabung dipilih menjadi lokasi penelitian dengan menggunakan metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan 200 ekor sapi betina produktif (100 ekor disinkronisasi estrus dan 100 ekor tidak disinkronisasi) yang berasal dari peternakan rakyat. Angka kebuntingan diperoleh dari hasil palpasi perektal terhadap ke-200 ekor sapi tersebut. Dari setiap kelompok diambil 20 ekor sapi secara acak untuk diamati intensitas berahi dan dilakukan pengambilan sampel darah. Data primer yang diperoleh melalui pengamatan dan pemeriksaan langsung di lapangan dan data sekunder diperoleh dari data recording milik petugas IB Kecamatan Bungus Teluk Kabung Kota Padang. Perbandingan intensitas estrus dianalisis dengan menggunakan Uji Jumlah Jenjang Wilcoxon (Wilcoxon’s Rank Sum Test) untuk dua nilai tengah dari dua populasi yang bebas, perbandingan kadar progesteron darah dianalisis menggunakan uji t dua nilai tengah yang berbeda (µ1-µ2), dan perbandingan presentase kebuntingan dianalisis menggunakan uji t untuk dua proporsi yang berbeda (π1–π2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pemberian hormon PGF2α mempunyai pengaruh terhadap intensitas berahi yang diamati, (2) tidak terdapat perbedaan secara nyata (P>0,05) intensitas birahi baik pada kelompok sapi yang disinkronisasi estrus dengan kelompok sapi yang mengalami siklus estrus normal, (3) Pemberian PGF2α pada fase luteal siklus estrus menyebabkan rendahnya kadar progesteron dalam darah, (4) kadar progesteron darah dari kelompok sapi yang disinkronisasi dengan PGF2α (0,022ng/ml) tidak memiliki perbedaan secara nyata (P>0,05) jika dibandingkan dengan kelompok sapi yang tidak disinkronisasi (0,010ng/ml), dan (3). pemberian hormon PGF2α berpengaruh terhadap angka kebuntingan ternak sapi namun persentase angka kebuntingan kelompok sapi yang disinkronisasi (22%) nyata lebih rendah (P<0,05) jika dibandingkan dengan kelompok sapi yang tidak disinkronisasi (64%). Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah penggunaan PGF2α dalam sinkronisasi estrus hanya berpengaruh terhadap penampilan estrus tetapi tidak berpengaruh terhadap kenaikan angka kebuntingan. Kata Kunci : Sinkronisasi Estrus, PGF2α, Fertilitas, Sapi Potong
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SF Animal culture |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | s2 ilmu ternak |
Date Deposited: | 28 Apr 2016 04:48 |
Last Modified: | 28 Apr 2016 04:48 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/5087 |
Actions (login required)
View Item |