EKSISTENSI DAN PERAN TARIAN RONGGENG DI KECAMATAN PASAMAN, PASAMAN BARAT TAHUN 2000-2015

suci, eldila (2014) EKSISTENSI DAN PERAN TARIAN RONGGENG DI KECAMATAN PASAMAN, PASAMAN BARAT TAHUN 2000-2015. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (abstrak)
ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (314kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
Bab 1.pdf - Published Version

Download (462kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB V)
BAB V.pdf - Published Version

Download (196kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (279kB) | Preview
[img] Text (skripsi full text)
skripsi full.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK Skripsi ini berjudul ”Eksistensi Dan Peran Tarian Ronggeng Di Kecamatan Pasaman, Pasaman Barat (2000-2015)” Eksistensi kesenian ronggeng sebagai warisan budaya masyarakat Simpang Ampek Kecamatan Pasaman dimarginalkan oleh masyarakat pemiliknya sendiri. Ronggeng selalu tertinggal dari arus perubahan dan peradaban masyarakat global. Perkembangan kesenian ronggeng di Simpang Ampek Kecamatan Pasaman terjadi sejak tahun 2000 namun ciri khas dari ronggeng tersebut mulai berakulturasi dengan budaya minangkabau. Setelah lebih kurang 15 tahun mampu membenahi diri sehingga tahun 2015 kesenian ronggeng masuk juga dalam daftar kegiatan pariwisata dan kebudayaan serta mulai diperlombakan ketingkat kabupaten. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode sejarah yang terdiri dari 4 tahap, pertama heuristik (pengumpulan data), kedua kritik, baik kritik ekstern maupun kritik intern, ketiga interpretasi (penafsiran sumber) dan keempat historiografi (penulisan hasil penelitian). Penelitian ini difokuskan pada perkembangan ronggeng serta hal-hal yang menyebabkan kesenian ronggeng eksis pada masyarakat Pasaman Barat. Dinamika perbedaan antara ronggeng Jawa dengan ronggeng Pasaman ataupun tindak lanjut dari perhatian fenomena-fenomena yang ada pada kesenian ronggeng Pasaman. Kesenian ronggeng Pasaman sudah ada sejak zaman kolonial Belanda, tetapi ronggeng ini resmi diperkenalkan pada tahun 1970. Kesenian ini merupakan suatu kesenian yang berisikan berbalas pantun dan tarian yang diiringi dengan alat musik seperti gendang, biola dan juga pengeras suara. Fungsi dari ronggeng pasaman salah satunya adalah untuk menghibur masyarakat dalam acara khitanan, turun mandi, serta acara pernikahan. Jadi bedanya adalah dalam pertunjukan ronggeng ini tidak menggunakan sesajen ataupun ritual seperti pertunjukan ronggeng yang ada di Jawa. Biasanya, seni tradisi ini dipertunjukkan pada malam hari, mulai dari pukul sepuluh malam sampai pagi menjelang subuh, yakni kira-kira pukul lima pagi. keberadaan kesenian ronggeng di Simpang Ampek masih tetap bertahan dan diminati oleh masyarakat sampai sekarang. Hal ini disebabkan karena kesenian ronggeng menjadi tontonan yang menghibur bagi masyarakat, dan juga memberikan penghasilan tambahan bagi pemain kesenian ronggeng, sehingga masih tetap dipertahankan dalam kehidupan masyarakat. Kesenian ronggeng juga merupakan suatu bentuk kesenian daerah yang menjadi media interaksi masyarakat untuk tetap menjalin silaturahmi. Kesenian ronggeng masih tetap eksis pada masyarakat karena dijadikan sebagai sarana pembelajaran bagi masyarakat.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Ilmu Sejarah
Depositing User: s1 ilmu sejarah
Date Deposited: 26 Apr 2016 02:20
Last Modified: 26 Apr 2016 02:20
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/5086

Actions (login required)

View Item View Item