Bibit, Satria prahara setya (2025) PERANAN ASSOCIATION OF SOUTHEAST ASIAN NATIONS (ASEAN) DALAM PEMBERANTASAN TERORISME YANG TERAFILIASI ISIS DI ASIA TENGGARA. S1 thesis, Universitas Andalas padang.
![]() |
Text (Cover dan bstrak)
COVER DAN ABSTRAK okk.pdf - Published Version Download (811kB) |
![]() |
Text (Bab 1)
BAB I_removed_removed.pdf - Published Version Download (520kB) |
![]() |
Text (Bab akhir)
BAB AKHIR.pdf - Published Version Download (71kB) |
![]() |
Text (Daftar pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (366kB) |
![]() |
Text (Skripsi full text)
SKRIPSI FULL TEXT.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Ancaman signifikan yang ditimbulkan oleh terorisme dan kelompok-kelompok yang terafiliasi oleh Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Asia Tenggara yang diperkuat oleh propaganda digital. Kemunculan ISIS sebagai ancaman transnasional telah mendorong ASEAN untuk memperkuat kerja sama kontra-terorisme. Rumusan masalah: (1)bagaimana pengaturan dan peranan ASEAN dalam pemberantasan terorisme di kawasan Asia Tenggara dan (2)bagaimana efektivitas ASEAN dalam memberantas terorisme yang terafiliasi ISIS di kawasan Asia Tenggara. Metode penelitian menggunakan hukum normatif dengan pendekatan perundang-undangan (statute approach) dan pendekatan komparatif (comparative approach). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaturan ASEAN telah berkembang dari komitmen politik, seperti The ASEAN Declaration on Joint Action to Counter Terrorism (2001), Joint Declaration of ASEAN and China on Cooperation in the Field of Non-Traditional Security Issues (2002), menjadi kerangka hukum yang mengikat melalui ASEAN Convention on Counter Terrorism (ACCT) 2007. ACCT menjadi instrumen sentral yang menyediakan kerangka kerja (Pasal 1), kerja sama lintas batas dalam bidang pertukaran intelijen (Pasal 6), bantuan hukum timbal balik (mutual legal assistance) (Pasal 12) dan ekstradisi (Pasal 13), sambil tetap menghormati prinsip-prinsip fundamental ASEAN seperti kedaulatan dan non-intervensi (Pasal 3,4,5), serta menolak justifikasi terorisme (Pasal 9). Peranan kelembagaan seperti AMMTC, SOMTC, dan Working Group on Counter-Terrorism turut memperkuat implementasi kebijakan tersebut. Dalam menilai efektivitas, penelitian ini menggunakan empat indikator yaitu teori efektivitas hukum Soerjono Soekanto, implementasi ACCT oleh negara ASEAN, penurunan aktivitas terorisme, dan peningkatan operasi bersama. Hasil analisis menunjukkan efektivitas ASEAN masih terbatas jika diukur melalui teori efektivitas hukum, karena hanya sebagian faktor yang terpenuhi, namun pada aspek implementasi praktis menunjukkan capaian positif yang signifikan. Dengan demikian, efektivitas ASEAN dalam pemberantasan terorisme dapat dikategorikan cukup baik, meskipun masih memerlukan penguatan lebih lanjut agar menyeluruh dan berkelanjutan.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Dr. Mardenis, S.H., M.Si |
Uncontrolled Keywords: | Kata Kunci: ASEAN, Terorisme, ISIS, Kerja Sama Regional, The ASEAN Declaration on Joint Action to Counter Terrorism 2001, ASEAN Convention on Counter Terrorism 2007. |
Subjects: | J Political Science > JA Political science (General) |
Depositing User: | S1 Ilmu Hukum |
Date Deposited: | 02 Sep 2025 02:50 |
Last Modified: | 02 Sep 2025 02:50 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/507875 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |