Determinan Kualitas Tidur pada Siswa di SMA Negeri 9 Padang Tahun 2025

Modisa, Dinda, Modisa (2025) Determinan Kualitas Tidur pada Siswa di SMA Negeri 9 Padang Tahun 2025. S1 thesis, Universitas Andalas.

	Text (BAB 1 Pendahuluan) BAB 1 Pendahuluan.pdf - Published Version Download (378kB)
	Text (Cover dan Abstrak) Cover + Abstrak.pdf - Published Version Download (393kB)
	Text (BAB Akhir) BAB 6 Kesimpulan .pdf - Published Version Download (223kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (246kB)
	Text (Tugas Akhir Fulltext) Skripsi Fulltext.pdf Restricted to Repository staff only Download (14MB) | Request a copy

Abstract

Tujuan Penelitian Studi pendahuluan menunjukkan 74,5% siswa SMA Negeri 9 Padang mengalami kualitas tidur buruk dengan rata-rata tidur 5,5 jam per malam. Sebagian besar mengaku sering mengantuk di kelas akibat begadang karena penggunaan gawai berlebihan yang berpotensi adiktif. Penelitian sebelumnya menegaskan pentingnya faktor jenis kelamin, pengetahuan, stres akademik, durasi penggunaan gawai, dan perilaku adiktif. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengetahui determinan kualitas tidur siswa SMA Negeri 9 Padang tahun 2025. Metode Penelitian kuantitatif desain cross sectional, dilaksanakan Januari hingga Agustus 2025. Populasi penelitian seluruh siswa SMAN 9 Padang dengan sampel 176 dipilih secara purposive sampling. Data diperoleh melalui kuesioner (kualitas tidur, jenis kelamin, pengetahuan, stres akademik, perilaku adiktif penggunaan gawai) serta screen time tracking(durasi penggunaan gawai) dan dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan chi-square. Hasil Hasil penelitian menunjukkan 69,3% siswa SMAN 9 Padang memiliki kualitas tidur buruk. Terdapat hubungan antara pengetahuan (p-value = 0,040), stres akademik (p-value = 0,014), dan perilaku adiktif penggunaan gawai (p-value = 0,043) dengan kualitas tidur. Namun, jenis kelamin (p-value = 0,858) dan durasi penggunaan gawai (p-value = 1,000; rata rata 7jam/ hari) tidak menunjukkan hubungan yang signifikan. Kesimpulan Semakin kurang pengetahuan, tingginya stres akademik, dan perilaku adiktif penggunaan gawai, maka semakin buruk kualitas tidur siswa SMAN 9 Padang. Peran orang tua diperlukan menciptakan lingkungan tidur yang kondusif, memberikan dukungan emosional serta membatasi penggunaan gawai di rumah.

Actions (login required)

View Item