PENGARUH JENIS DAN KETEBALAN MULSA ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH DI NAGARI KAMANG MUDIAK

-, Zahara (2025) PENGARUH JENIS DAN KETEBALAN MULSA ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH DI NAGARI KAMANG MUDIAK. S1 thesis, Universitas Andalas.

	Text (cover dan abstrak) A. COVER DAN ABSTRAK ZAHARA.pdf - Published Version Download (138kB)
	Text (BAB 1 Pendahuluan) B. PENDAHULUAN ZAHARA BAB I.pdf - Published Version Download (170kB)
	Text (BAB Akhir (Penutup/kesimpulan)) C. BAB V BAB AKHIR ZAHARA.pdf - Published Version Download (55kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) D.DAFTAR PUSTAKA ZAHARA.pdf - Published Version Download (149kB)
	Text (Tugas full text) E. SKRIPSI UTUH ZAHARA_compressed.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (508kB) | Request a copy

Abstract

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditas populer di Indonesia karena memiliki banyak manfaat, namun produksinya sering mengalami fluktuasi. Penerapan teknologi budidaya ramah lingkungan, seperti penggunaan mulsa organik, dinilai mampu memengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman. Mulsa organik yang diberikan tergantung pada jenis dan ketebalannya. Penelitian ini bertujuan memberikan informasi mengenai jenis dan ketebalan mulsa terbaik yang dapat digunakan dalam praktik pertanian berkelanjutan. Penelitian ini dilaksanakan di lahan pertanian di Nagari Kamang Mudiak dari bulan Januari hingga April 2025. Penelitian dalam bentuk percobaan ini menggunakan rancangan petak terbagi (Split Plot Design), dengan petak utama berupa jenis mulsa organik (jerami padi, serasah daun bambu, brangkasan jagung) dan anak petak berupa ketebalan mulsa (1 cm, 3 cm, 5 cm), masing-masing diulang 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat interaksi antara jenis dan ketebalan mulsa organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah. Pemberian mulsa brangkasan jagung memberikan hasil bobot umbi bawang merah terbaik. Ketebalan mulsa 1 cm dan 3 cm memberikan hasil jumlah daun yang tertinggi. Penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan menambahkan variabel pengamatan kondisi lingkungan seperti kelembapan tanah dan suhu tanah, serta disarankan dilakukan pada daerah dataran rendah.

Actions (login required)

View Item