Analisis Teoritik Senyawa Flavonoid Terprenilasi dari Ekstrak Tanaman Sukun (Artocarpus altilis) sebagai Inhibitor Korosi Besi

Azhariadi, Muhammad Raffi (2025) Analisis Teoritik Senyawa Flavonoid Terprenilasi dari Ekstrak Tanaman Sukun (Artocarpus altilis) sebagai Inhibitor Korosi Besi. S1 thesis, universitas Andalas.

	Text (Cover + Abstrak) cover + Abstrak.pdf - Published Version Download (261kB)
	Text (Bab 1) Bab 1.pdf - Published Version Download (208kB)
	Text (Bab 5. Kesimpulan dan Saran) Bab 5 kesimpulan dan saran.pdf - Published Version Download (191kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (256kB)
	Text (Skripsi Full Text) Tugas Akhir Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Senyawa flavonoid terprenilasi pada ekstrak tanaman sukun dapat digunakan sebagai inhibitor korosi karena memiliki gugus π dan gugus π berkonjugasi. Penelitian ini menggunakan paket program Gaussian 16W dengan metode Density Functional Theory (DFT) dan basis set B3LYP/6-31G. Molekul yang dianalisis adalah kudraflavon C, kudraflavon B, morusin, dan santohumol yang diteliti dalam fasa gas dan menggunakan pelarut air. Berdasarkan hasil penelitian komponen senyawa flavonoid terprenilasi dari ekstrak tanaman sukun yang terbaik sebagai inhibitor korosi besi adalah santhohumol. Inhibisi korosi besi oleh senyawa flavonoid terprenilasi dari ekstrak tanaman sukun lebih baik dalam pelarut air. Interaksi Inhibitor dengan Fe (110) merupakan interaksi kimia dikarenakan panjang ikatan yang diperoleh antara santohumol dengan atom Fe kecil dari 2 Å dan energi adsorpsi sebesar 130,215 kJ/mol pada fasa gas dan 233,442 kJ/mol dengan pelarut air. Hasil ini menunjukkan bahwa santohumol adalah inhibitor korosi besi yang potensial dan air adalah pelarut yang cocok untuk santohumol.

Actions (login required)

View Item