Rohmatulloh, Pradekita (2025) Respon Sapi Simmental dan Limousin yang Mengalami Reppeat Breeding Terhadap Metode Singkronisasi Menggunakan PGF2α di BPTUHPT Padang Mengatas. S2 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Cover dan Abstrak)
cover dan abstract.pdf - Published Version Download (227kB) |
![]() |
Text (BAB 1)
Bab 1.pdf - Published Version Download (135kB) |
![]() |
Text (BAB AKHIR)
Bab akhir.pdf - Published Version Download (103kB) |
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
daftar pustaka.pdf - Published Version Download (189kB) |
![]() |
Text (TUGAS AKHIR FULL TEXT)
full text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian Prostaglandin (PGF2α) terhadap performa reproduksi sapi Simmental dan Limousin yang mengalami repeat breeding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua bangsa sapi memberikan respon berahi yang sangat tinggi (100%), mengindikasikan bahwa PGF2α efektif dalam merangsang berahi pada sapi repeat breeding. Kemunculan berahi terjadi pada interval waktu 49 hingga 96 jam setelah penyuntikan hormon, dengan rata-rata waktu kemunculan berahi sebesar 71,80 jam pada Limousin dan 73,80 jam pada Simmental. Intensitas berahi yang ditunjukkan oleh kedua bangsa sapi umumnya berada pada tingkat sedang hingga kuat, dengan kebanyakan ternak menunjukkan gejala berahi yang jelas dan optimal untuk inseminasi buatan. Persentase kebuntingan yang tercapai mencapai 73,33% pada Simmental dan 66,67% pada Limousin. Ukuran folikel saat berahi pada sapi Simmental sedikit lebih besar dibandingkan dengan Limousin, namun hasil independent sample t-test dan fisher exact menunjukan tidak ada perbedaan secara statistik antara sapi Simmental dan Limousin yang mengalami repeat breeding terhadap respon ternak. Analisis regresi linear sederhana menunjukkan bahwa ukuran corpus luteum memiliki hubungan negatif yang signifikan terhadap kecepatan munculnya berahi, sedangkan ukuran folikel memiliki hubungan positif yang signifikan terhadap kecepatan munculnya berahi. Analisis rank spearman menunjukan adanya hubungan negatif yang signifikan terhadap intensitas berahi, sedangkan ukuran folikel saat berahi memiliki hubungan positif yang signifikan terhadap intensitas berahi. Analisis regresi logistik biner menunjukan bahwa adanya hubungan yang positif antara ukuran folikel saat berahi dengan kebuntingan. Pemberian PGF2α terbukti efektif dalam mensinkronisasi dan meningkatkan performa reproduksi sapi Simmental dan Limousin pada sapi yang mengalami repeat breeding.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Supervisors: | Prof.Dr.Ir.Jaswandi, MS; Dr.Yetmaneli, S.Pt.MP |
Uncontrolled Keywords: | Limousin, Prostaglandin (PGF2α), Performa reproduksi, Repeat breeding, Simmental |
Subjects: | S Agriculture > SF Animal culture |
Divisions: | Fakultas Peternakan > S2 Ilmu Peternakan |
Depositing User: | S1 Peternakan Peternakan |
Date Deposited: | 28 Aug 2025 06:47 |
Last Modified: | 28 Aug 2025 06:47 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/506982 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |