MAKNA UPACARA TURUN KA SAWAH BAGI MASYARAKAT NAGARI KOTO BARU KABUPATEN SOLOK SELATAN

Ezi, Aryadi (2025) MAKNA UPACARA TURUN KA SAWAH BAGI MASYARAKAT NAGARI KOTO BARU KABUPATEN SOLOK SELATAN. S1 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Absrak)
Cover dan Absrak.pdf - Published Version

Download (329kB)
[img] Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version

Download (653kB)
[img] Text (BAB V)
BAB V.pdf - Published Version

Download (571kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (403kB)
[img] Text (Skripsi Fullllll)
skripsi Ezi Aryadi fullllll.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (15MB)

Abstract

Ezi Aryadi (1910821026). Makna Upacara Turun ka sawah Bagi Masyarakat Nagari Koto Baru Kabupaten Solok Selatan Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana pengetahuan masyarakat Nagari Koto Baru terhadap upacara turun ka sawah serta menjelaskan makna yang terkandung di dalamnya yang berada di Nagari Koto Baru, Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan. Upacara turun ka sawah merupakan sebuah tradisi yang diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat di Nagari Koto Baru, Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan. Upacara ini menandai dimulainya musim tanam padi dan melibatkan serangkaian ritual yang mencerminkan hubungan spiritual antara manusia, alam, dan leluhur. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses pelaksanaan upacara turun ka sawah, menelusuri sejarahnya, serta mengungkap makna simbolik dan fungsionalnya dalam sistem pertanian masyarakat setempat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, study kepustakaan dan dokumentasi. Untuk pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling yaitu memilih informan dengan kriteria tertentu sebelum dilakukannya penelitian. Informan pada penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu informan kunci dan informan biasa yang memberikan informasi serta data selama dalam penelitian. Dengan teori Pengetahuan Budaya dari Ward H. Goodenough dan Teori Makna Simbolik dari Clifford Geertz. Berdasarkan temuan dalam penelitian ini bahwa upacara turun ka sawah bukan hanya berfungsi sebagai ritual keagamaan dan adat, tetapi juga sebagai bentuk pelestarian pengetahuan lokal yang mengatur pola tanam, pembagian tenaga kerja, dan pengelolaan lingkungan. Makna-makna simbolik dalam upacara mencerminkan nilai-nilai harmoni, keseimbangan alam, dan rasa syukur terhadap kekuatan gaib yang diyakini berperan dalam keberhasilan pertanian. Temuan ini memperlihatkan bahwa tradisi turun ka sawah memiliki peran penting dalam menjaga kesinambungan sistem pertanian padi yang berkelanjutan berbasis kearifan lokal. Kata kunci: turun ka sawah, pertanian padi, kearifan lokal, ekologi budaya, pengetahuan budaya.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Antropologi Sosial
Depositing User: S1 Antropologi Sosial
Date Deposited: 21 Aug 2025 08:09
Last Modified: 21 Aug 2025 08:09
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/504411

Actions (login required)

View Item View Item