Nurhayati, Nurhayati (2025) Dari Perambah Hutan Terlarang Menjadi Transmigrasi Lokal : Kehidupan Transmigran di Desa Kartini, Muaro Kiawai, Kabupaten Pasaman (1993-2007). S1 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Cover dan Abstrak)
TEKS ABSTARCK.pdf - Published Version Download (185kB) |
![]() |
Text (BAB 1 PENDAHULUAN)
BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (326kB) |
![]() |
Text (BAB V PENUTUP)
BAB V PENUTUP.pdf - Published Version Download (158kB) |
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (208kB) |
![]() |
Text (FULL SKRIPSI)
SKRIPSI FULL NURHAYATI 1.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Skripsi ini berjudul “Dari perambah hutan terlarang menjadi transmigran lokal: kehidupan masyarakat transmigran di Desa Kartini, Muaro Kiawai, Kabupaten Pasaman (1993-2007). Sejak tahun 2017 nama Desa Kartini tidak ada lagi karena berubah nama menjadi Nagari Muaro Kiawai Hilir yang berada dalam Kecamatan Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat. Penelitian ini mengkaji perkembangan dan proses bertahan hidup masyarakat transmigran di tengah kesulitan, serta perubahan sosial-ekonomi yang membawa kepada kehidupan yang lebih baik dan berkecukupan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah, yang terdiri dari empat tahap. Pada tahap heuristik adalah pengumpulan berbagai sumber, baik sumber primer maupun sumber sekunder. Sumber primer yang digunakan antara lain, SK Bupati tentang transmigrasi perambah hutan di Pasaman. Selain itu, dilakukan wawancara dengan menggunakan metode sejarah lisan. Informan yang diwawancara antara lain adalah Julizar Datuak Mudo (Ninik Mamak Desa Kartini), Khairuman (masyarakat transmigran), Rismawati (Bundo Kanduang Desa Kartini) dan Marendra Siregar (pengurus masjid al-hijrah Desa Kartini). Setelah itu, tahapan kritik dilakukan dengan cara mengkritik sumber yang paling relevan dengan penelitian ini. Kemudian dilanjutkan ke tahap interpretasi, dengan cara menafsirkan fakta yang didapatkan dari sumber yang telah dikritik pada tahap sebelumnya. Terakhir, tahap historiografi yaitu melukiskan narasi sejarah dalam bentuk tulisan yang berupa skripsi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Desa Kartini menjadi lokasi transmigrasi sebanyak 150 KK pada tahun 1993. Pada awalnya, masyarakat transmigran menghadapi kesulitan dan ketidakadilan dalam program transmigrasi, seperti alokasi lahan yang tidak sesuai hanya 1 ha dari 2 ha yang dijanjikan, dan bantuan yang tidak lengkap hanya 10 bulan dari 12 bulan yang seharusnya. Selain itu, masyarakat transmigran juga melakukan penyesuaian dengan mengikuti budaya adat setempat yaitu budaya Minangkabau. Namun, sebagian masyarakat transmigran ada yang mampu dan ada yang tidak mampu untuk tetap bertahan di Desa Kartini. Bahkan ada masyarakat transmigran yang kembali ke dearah asalnya dan menjual tanah transmigran tersebut. Seiring waktu, masyarakat transmigran yang memilih bertahan kehidupannya mulai membaik dengan berladang padi dan berkebun jeruk. Setelah jeruk tidak menghasilkan (2001) mereka beralih ke perkebunan sawit yang dapat meningkatkan kehidupan sosial-ekonomi mereka. Penelitian ini menyimpulkan bahwa masyarakat transmigran yang memilih tetap bertahan di Desa Kartini Muaro Kiawai mampu beradaptasi dan dapat mengatasi berbagai kesulitan sejak awal program transmigrasi. Pada akhirnya mereka mengalami perubahan sosial- ekonomi ke arah kehidupan yang lebih baik.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Dr.Zulqaiyyim,M.Hum. |
Uncontrolled Keywords: | perambah hutan; transmigran lokal; Desa Kartini Muaro Kiawai; bertahan hidup; perubahan sosial-ekonomi |
Subjects: | H Social Sciences > HC Economic History and Conditions |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > S1 Sejarah |
Depositing User: | S1 Ilmu Sejarah |
Date Deposited: | 21 Aug 2025 01:35 |
Last Modified: | 21 Aug 2025 01:35 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/503784 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |